Kaleidoskop 2019 : 5 Figur Dari Kalangan Otomotif Ini Gagal Jadi Wakil Rakyat

Selasa, 31/12/2019 14:48 WIB

mobilinanews (Jakarta) – Gagal atau kalah itu pasti menyakitkan. Bohong aja kalau tidak merasakan itu. Termasuk beberapa rekan dari komunitas motorsport dan IMI (Ikatan Motor Indonesia) yang berjuang menjadi anggota DPRD maupun DPR RI baru-baru ini.

Ada yang membekas secara mendalam, ada yang menyampaikan filosofi, ada yang menganggap tak ubahnya kompetisi balap serta ada yang mengatakan takdir berkata lain.

Toh, rata-rata masih siap jika 5 tahun mendatang panggilan hati untuk menjadi wakil rakyat itu datang.

 

 Tubagus Roy (Ketua IMI Provinsi Banten)

TB Roy ini menjadi caleg Golkar untuk DPRD I Banten. Namun, akhirnya tak lolos. “Segala ikhtiar sudah kita lakukan. Tapi, takdir  rupanya berkata lain. Allah belum meridhoi,” ujar TB Roy tentang kegagalannya.

Toh, salah satu ketua termuda IMI Provinsi ini menganggap menang-kalah itu hal biasa dalam sebuah kompetisi.

 “Pleno rekapitulasi berjalan lancar, dengan hasil Partai Golkar mendapatkan amanah 1 kursi dari Dapil Banten kota Serang,” terangnya.

“Kalau balapan itu, ukurannya kelas pemula dan baru terjun saya beranikan nyalon DPRD Banten. Banyak pengalaman, hikmah yang saya dapat. Dan, siap maju lagi 5 tahun mendatang jika diperlukan,” tukas TB Roy.

 

Oke D Junjunan (Mantan Ketua IMI Jawa Barat)

Dikenal, populer di kalangan otomotif, dan di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Bandung & Jawa Barat, membuat Oke Darajat Junjunan kembali maju ke ajang Kejurnas (Kejuaraan Nasional).

“Kan saya udah juara Kejurda Jawa Barat 2 kali (menjadi Ketua Umum IMI Provinsi Jabar 2 periode), sudah saatnya ikut kejurnas dong dengan mencoba menjadi caleg DPR RI dari PAN Dapil kota Bandung dan Kabupaten Cimahi,” ujar Oke saat kampanye.

Kenyataan berkata lain. Oke kembali gagal, setelah 5 tahun juga tidak lolos melalui partai Golkar. “Gue masih belum percaya dengan hasil dan harapan, bro,” kata ayah dua putri ini, lirih.

Dia bahkan mengaku sempat stress namun kini  berangsur membaik. Sekarang Oke tengah menjalani terapi. “Semoga semua akan kembali pulih dan baik-baik saja,” harapnya.

 

Bambang Kapten Haribowo (Ketua IMI Jawa Timur)

Mengibarkan bendera partai PBB yang dikomandani Prof Dr Yusril Ihza Mahendra, untuk dapil Kediri dan sekitarnya, Bambang Kapten juga gagal melaju ke gedung DPR RI di Senayan, Jakarta.

“Kalau saya gagal karena partai tidak memenuhi kuota 4 %. PBB hanya dapat 0,78%. Suaraku gak sempat tak hitung, karena aku lihat partainya dulu,” ungkap Bambang Kapten yang berhasil mencetak hattrick (3 tahun berturut-turut) sebagai IMI Terbaik se-Indonesia.

“Kecewa ya normal aja mas. Tapi gak sampai gimana-gimana. Sportifitas tetap dijunjung tinggi, dan dalam lomba kalau tidak menang yo kalah. Iku lho bedanya olahragawan dengan politikus. Masio kalah yo gak gampang ngomong curang haha,” urai Bambang.

 

Dani Sarwono (CoC Sentul International Circuit)

Mantan pembalap dan pereli  ini menjadi caleg DPR-RI dari Partai Berkarya daerah pemilihan Solo, Klaten dan sekitarnya. Namun hasilnya, Dani Sarwono gagal melangkah ke Senayan Jakarta.

“Fyi ada 2 kelompok partai yang ikut kontestasi  yaitu partai yang lolos dan tidak lolos karena tidak memenuhi  threshold  4 %. Kalau saya kan partainya tidak lolos,” ujar Dani yang menjabat Clerck of Course (pimpinan perlombaan) di Sentul International Circuit.

“Dari Jateng Dapil 5, PDIP dapat sekitar 858 ribu suara dapat 4 kursi. Jadi kira-kira 200 ribu suara untuk dapat 1 kursi, itu pun dengan catatan partainya lolos threshold. Berkarya cuma dapat sekitar 30 ribu data dari kpu.go.id,” ungkapnya.

“Kami tak punya SDM dan biaya untuk menempatkan saksi di tiap TPS. Jadi banyak suara yang hilang,” tambah Dani.

Dia lantas mengungkap filosofi Joseph Stalin, pemimpin Uni Soviet. “Orang-orang yang memberikan vote (suara) tidak menentukan hasil dari pemilu. Namun orang-orang yang menghitung vote itulah yang menentukan hasil dari pemilu.”

 

Fachrul Sarman (Ketua IMI Jawa Barat)

H.Fachrul Sarman menjadi Caleg DPR RI dari Partai Golkar  untuk daerah pemilihan di Sumatera Selatan.  Satu barisan dengan H.Ir. Alex Noerdin, mantan Gubernur Sumatera Selatan. Hanya saja bedanya, A;ex Noerdin lolos ke Senayan, Fachrul tidak.

“Ya, namanya sebuah kontestasi pasti ada yang menang dan kalah. Ada yang lolos dan tidak lolos. Saya tidak menyesali  juga, karena sudah siap untuk kalau tidak lolos. Aman bro, Alhamdulillah,” ujar Fachrul yang tumbuh remaja di Sumsel.

Kesiapan itu ditunjukkan dengan jika kembali dipercaya partai untuk 5 tahun mendatang, dia siap dan sudah memiliki pengalaman. Sehingga tahu apa yang harus dilakukan untuk bisa menang dan lolos.

“Intinya, sejak awal saya shoull be prepare % ready. Hal biasa aja gak lolos menjadi anggota DPR RI. Show must go on, dong hehe,” pungkasnya. (budi santen)

 

 

TERKINI
Brand Kendaraan Listrik BYD, Pastikan Tampil di Ajang PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta OnePrix 2024 Palopo Sulsel : Andi Gilang Crash, Hafid Pratama Sabet Juara Kelas OP1 Expert Race 2 MotoGP Spanyol 2024 : Francesco Bagnaia Pimpin Skuad Ducati, Kuasai Podium Juara OnePrix Palopo 2024 : Andi Gilang dari ART Yogyakarta Juara OP1 Expert, Diwarnai Hujan Deras dan Red Flag