Setiawan Santoso & Proses Pendakian di GT4 Blancpain Asia

Kamis, 29/08/2019 15:53 WIB

mobilinanews (Surabaya) - Ibarat orang mendaki gunung, seperti itulah yang dilakukan pembalap Setiawan Santoso. Setelah berkecimpung di ajang balap mobil ISSOM di Sentul beberapa tahun, kemudian dia mendaki ke level internasional.

Jika tahun lalu di Ferrari Challenge Asia Pacific, kini ke GT4  Blancpain. Hebatnya, Setiawan selalu berada di jalur perebutan podium alias juara.

Untuk tahun depan pun dia telah merencanakan kembali ke pendakian naik level ke GT3 Blancpain, setingkat dari event yang diikutinya kini bersama tim I Race Win.

Omong-omong, apa sih perbedaan Ferrari Challenge, GT4 Blancpain dan GT3 Blancpain?

”Soal perbandingan dengan Ferrari Challenge, GT 4 Blancpain lebih serius balapannya. Balapnya kalau di Blancpain, ada sesi driver change. Itu pengalaman baru dan tidak mudah, termasuk dari engineer harus menghitung sejak mobil melewati garis pit in hingga pit out dengan batas waktu tertentu,” terang Setiawan.

”Sehingga pada waktu proses driver change itu harus tepat cepat termasuk ganti ganjelan kursi dan lain lain. Sedikit salah maka kerugian waktu akan banyak berdampak pada hasil balap,” lanjutnya.

Dari segi spek mobil juga lebih ke arah mobil balap khususnya AMG, ini yang Setiawan pahami selama ini. “Sedang kalau GT4 dan GT3 ya jelas GT3 dianggap lebih pro, lebih expert,” jelas Setiawan lagi.

Setiawan Santoso adalah salah satu pembalap Indonesia yang berlaga di ajang international yang terus bertumbuh.

”Tahun depan jika tidak ada halangan rencananya akan naik ke ”kelas neraka” di GT3. Untuk jenis mobilnya yang dipilih rencananya akan melakukan beberapa testing dulu,” ungkap pembalap asal Surabaya itu.

Kemungkinan bisa AMG GT3, Porsche GT3 atau yang lain. Menurut Setiawan, sementara penawaran yang masuk adalah McLaren 720GT3 untuk testing. 

Namun dia tidak menutup kemungkinan juga memakai Ferrari 488 GT3.

”Yang saya cari di dunia balap adalah proses belajar dan tantangan untuk berkompetisi, untuk mempelajari trek yang baru secara detail. Tantangan untuk selalu berusaha memperbaiki waktu dan cara balapnya, belajar mengevaluasi data, belajar adaptasi,” tutur pembalap dengan latar belakang pengusaha ini.

”Berusaha belajar menjadi driver yang lebih baik secara keseluruhan dan tentunya menikmati semua ini sebagai hobi. Barangkali ke depan  masih bisa mengharumkan negara kita dengan memberikan hasil yang terbaik,” beber Setiawan. 

Lallu bagaimana dengan mobil BMW & Honda S2000 yang sebelumnya dipakai balap di ISSOM Sentul?

”Mobil BMW dan S2000 sementara tidur dulu hehe. Iya ada rasa kangen tapi masih sibuk membagi waktu untuk keluarga, kerjaan dan balap Blancpain,” ujarnya. (bs)

TERKINI
Brand Kendaraan Listrik BYD, Pastikan Tampil di Ajang PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta OnePrix 2024 Palopo Sulsel : Andi Gilang Crash, Hafid Pratama Sabet Juara Kelas OP1 Expert Race 2 MotoGP Spanyol 2024 : Francesco Bagnaia Pimpin Skuad Ducati, Kuasai Podium Juara OnePrix Palopo 2024 : Andi Gilang dari ART Yogyakarta Juara OP1 Expert, Diwarnai Hujan Deras dan Red Flag