Geliat Grasstrack di Kawasan Perbatasan Sambas Dengan Malaysia

Selasa, 15/10/2019 14:20 WIB

mobilinanews (Sambas) - Bukan rahasia lagi bila motocross dan grasstrack lebih populer di pelosok daerah. Pasalnya, MX/GTX terasa lebih membumi dan menghibur masyarakat dengan atraksi `motor terbang`.

Semakin ke pelosok, balap ini makin menyedot penonton. Seperti yang terjadi di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

"Olahraga ketangkasan satu ini menjadi kegiatan rutin setiap tahun digelar di Kabupaten perbatasan dengan Malaysia," buka Erwan, promotor balap dari R-One Enterprise.

Erwan tak asal bicara, karena dialah yang getol menggelar balap garuk tanah di sana. Bahkan sepanjang musim kompetisi 2019, 3 series Super Grasstrack disiapkan.

Putaran perdana sukses dipentas Tangaran Racing Club (TRC) pada Sabtu dan Minggu (12-13/10/19) kemarin.

Sirkuit Dataran Merdeka yang di Desa Simpang Empat, Kecamatan Tangaran, Kabupaten Sambas dipenuhi ratusan starter. Inilah momen yang ditunggu pembalap menyalurkan hasrat dan bakatnya.

Kelas Senior tentu yang menarik perhatian. Sebab didominasi tracker handal yang telah memiliki jam terbang kompetisi.

Sebut saja nama M. Gugun, Epong Wodes, Teten Herdian, Moge Ahmad dan Oky Hariadi adalah pembalap yang naik podium 1 hingga 5.

Bidikan bisa diarahkan ke Kelas Junior Lokal Sambas. Muncul nama Inak, Qoda Aswari, Amir Matbon, Wahyudi dan Cipta Holindo.

"Mereka tinggal diasah skill dan fisiknya untuk menjadi pembalap andalan Kalimantan Barat," tegas Erwan yang komit membidik pembalap berprestasi.

Menariknya Kejuaraan Super Grasstrack ini membuka Kelas Wanita. Sebagai bukti balap ini bukan lagi didominasi lelaki, juga digemari kaum hawa.

Kemudian muncul nama Deysi Azmi, Meisin, Dini Konaidi, Maulidya dan Gebby Arwanda. Mereka perlu pembinaan dan bimbingan. Pemerintah Daerah tentunya harus tanggap.

Apalagi Kelas Mini Moto juga dimainkan. Ini adalah kelas anak-anak, cikal bakal lahirnya crosser tangguh.

Aksi Dandi AJM, Fahrurozi, Nizam, Alif Rabbani dan Maulidya yang naik podium tak kalah layaknya crosser junior dan senior. Satu diantaranya cewek yaitu Maulidya.

 "Selain pembinaan crosser, kita butuh pelatih buat pembimbing. Pembuatan sirkuit permanen juga penting supaya ada sarana latihan. Termasuk bantuan penyelenggaraan kegiatan dari Pemda setempat," harap Erwan.

 "Tanpa dukungan Pemda dengan infrastruktur, sulit melahirkan bibit baru yang berbakat. Tujuan akhir, bisa naik ke ajang bergengsi tingkat nasional, bahkan internasional," tuturErwan.

Efek domino lainnya, dengan seringnya diadakan kejuaraan, tentunya berdampak langsung kepada misalnya pedagang musiman.

Sedang peserta dan kawula muda, bisa menghindarkan dari bahaya penggunaan narkoba mengingat Sambas merupakan perbatasan yang rentan dengan peredaran barang terlarang itu. (bangve)

 

 

TERKINI
Brand Kendaraan Listrik BYD, Pastikan Tampil di Ajang PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta OnePrix 2024 Palopo Sulsel : Andi Gilang Crash, Hafid Pratama Sabet Juara Kelas OP1 Expert Race 2 MotoGP Spanyol 2024 : Francesco Bagnaia Pimpin Skuad Ducati, Kuasai Podium Juara OnePrix Palopo 2024 : Andi Gilang dari ART Yogyakarta Juara OP1 Expert, Diwarnai Hujan Deras dan Red Flag