Selasa, 29/10/2019 16:01 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Persaingan industri otomotif tanah air memang cukup keras. Hal ini berimbas terhadap kejatuhan beberapa brand otomotif yang harus menyetop penjualan kendaraannya akibat gagal bersaing.
Paling anyar adalah General Motors (GM) yang memutuskan untuk meninggalkan pasar Indonesia. Positifnya, GM masih berkomitmen untuk menjalankan layanan purna jual serta garansi bagi konsumen Chevrolet di Indonesia.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi berharap General Motors menjadi yang terakhir dan tidak ada lagi pabrikan lain yang bernasib sama.
"Semoga sih nggak ada lagi yah, kalau masih ada yang seperti ini nanti bakalan abis dong (pabrikan otomotif)," ujar Nangoi saat dihubungi, Selasa (29/10).
Sukses Gelar Porsche Sprint Challenge Indonesia, Bagoes Hermanto Terima Penghargaan Porsche Motorsport Night of Champions
Suzuki Address 125 2024: Skutik Matic Modern Bernuansa Klasik Yang Tampil Elegan
Sambangi Tempat Bersejarah, Wahana Makmur Sejati Ajak Media City Touring Pakai Honda Stylo
Nangoi menambahkan, Gaikindo sendiri tidak pernah ikut campur mengenai strategi bisnis dari masing-masing perusahaan. Namun biasanya Gaikindo tetap dilibatkan jika diminta duduk bareng untuk mencari jalan keluar atau solusi dari kesulitan yang dihadapi sebuah perusahaan otomotif.
"Mengenai strategi masing-masing dari perusahaan kita tidak pernah ikut campur, kita hanya sebagai asosiasi industri. Jadi kalau mereka mengalami sesuatu handicap atau kesulitan dengan suatu peraturan jika kita diminta bantuan baru kita masuk. Kita melakukan kegiatan kegiatan yang sifatnya masal, misalnya pameran-pameran tapi kalau masing-masing pribadi perusahaan kita tidak masuk," lanjutnya.
Lebih jauh, Nangoi membenarkan produk GM lewat brand Chevrolet memang tidak terlalu populer di pasar Indonesia. Nyaris di semua segmen, Chevrolet kalah saing dengan brand-brand kompetitor. (adr)
Keyword : gaikindo general motors pabrikan otomotif