Aspek Desain Kendaraan Ternyata Penting Bagi Konsumen Indonesia

Selasa, 29/10/2019 17:01 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Aspek desain ternyata menjadi pertimbangan terbesar konsumen Indonesia dalam memilih kendaraan. Berdasarkan study yang dilakukan oleh J.D Power lewat Initial Quality Study (IQS).

Proporsi terkait masalah desain kendaraan ini terus meningkat hingga 46%, dari 27% di tahun 2015, dan 39% di tahun 2018. Dari 20 hal teratas yang diperhatikan konsumen tahun ini, 13 diantaranya terkait dengan masalah desain. Masalah utama yang berhubungan dengan desain tersebut antara lain mengenai tempat duduk, konektivitas dan pendingin udara di dalam kendaraan.

Sementara itu, masalah yang terkait manufaktur mengalami penurunan dari tahun lalu sebagai hasil dari perbaikan pada masalah fungsi kendaraan yang mencapai 10,2 PP100 (16,6 PP100 pada 2018). Peningkatan terbesar terlihat pada bagian speaker, wiper kaca depan dan belakang, serta klakson. Sebaliknya, tahun ini pelanggan lebih banyak melaporkan masalah terkait kebisingan pada kendaraan mereka (8,7 PP100) dibandingkan tahun lalu (6,9 PP100).

Pelanggan yang melaporkan masalah terkait kebisingan dengan kendaraan mereka melaporkan peringkat kualitas dan keandalan keseluruhan kendaraan yang lebih rendah (7,9 pada skala 10 poin) dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami masalah ini (8,4 pada skala 10 poin).

Studi tahun ini juga menemukan bahwa pemilik kendaraan berusia di bawah 35 tahun menyebut lebih banyak memiliki masalah (81 PP100) daripada pemilik kendaraan berusia 35 tahun atau lebih (54 PP100). Lalu, masalah terkait kebisingan yang disebutkan oleh pemilik lebih muda hampir dua kali lipat dari pemilik lebih tua (12,4 PP100 Vs. 6,4 PP100).

Srabani Bandyopadhyay, Country Manager Indonesia untuk J.D. Power menjelaskan bahwa selain harus meningkatkan kualitas kendaraan, setiap pabrikan juga harus mendengar masukan dari konsumen muda yang saat ini menjadi market potential terbesar.

“Meskipun produsen secara konsisten meningkatkan kualitas kendaraan, mereka harus mencatat tanggapan dari pemilik kendaraan Indonesia yang lebih muda, yang merupakan 40 persen dari semua pembeli kendaraan baru,” kata Srabani Bandyopadhyay.

"Pelanggan yang lebih muda melakukan perjalanan lebih banyak, sehingga menghasilkan penggunaan kendaraan dalam waktu lama dan peningkatan sensitivitas terhadap masalah yang terkait dengan kebisingan, getaran, degradasi material, dan konektivitas," bebernya.

Studi 2019 J.D Power Indonesia Initial Quality Study didasarkan pada tanggapan dari 2.230 pemilik kendaraan baru yang membeli kendaraan mereka antara September 2018 dan Juli 2019. Studi ini mencakup 43 mobil penumpang dan kendaraan utilitas yang mewakili delapan merek yang dilakukan antara Maret dan September 2019.

Studi ini berfungsi sebagai tolok ukur industri untuk kualitas kendaraan baru dengan memeriksa masalah yang dialami oleh pemilik kendaraan baru dalam dua hingga enam bulan pertama kepemilikan dalam dua kategori berbeda antara lain masalah yang berhubungan dengan desain dan cacat serta malfungsi mencakup eksterior, pengalaman berkendara, fitur/tampilan, audio/komunikasi/hiburan/navigasi, AC, interior, dan mesin/transmisi. Serta skor kualitas awal kendaraan keseluruhan ditentukan oleh masalah yang dilaporkan per 100 kendaraan. (adr)

TERKINI
GIIAS 2024: Dorongan Konsisten untuk Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Bocor, Motor Listrik TVS iQube Terbaru Akan Rilis Dengan Harga Rp 50 Jutaan, Berikut Spesifikasi Lengkapnya! Riding Clan of Classy, Ekspresikan Anak Muda Pengguna Yamaha Fazzio Hybrid di Surakarta Tekiro Adakan Servis Gratis di Kampus ITS Surabaya, Incar Terpelajar