Curhat Pemoge : Media Dan Masyarakat Tidak Adil Terhadap Pengendara Moge

Rabu, 19/08/2015 13:36 WIB

mobilinanews (Jakarta) – Akan terjadi kasus konvoi Harley -Davidson di Yogjakarta dengan seorang pengendara sepeda, mencuatkan seorang pengendera moge (motor gede) curhat kepada mobilinanews. Pengendara dengan nama Krishna Utama yang suka mengendara moge bertipe chopper menuangkan curhatnya sebagai berikut ini :

“Media massa dan masyarakat tidak adil  dalam pemberitaan. Moge menerabas lampu merah, semua media dan masyarakat meributkan. Moge masuk jalur busway diributkan. Moge tidak pakai surat diributkan. Moge tidak pakai helm diributkan..

Tapi kalau pengendara motor kecil (baca : motor bebek)  : Tiap hari terabas lampu merah beramai-ramai, tiap hari lawan arah beramai-ramai, naik motor bertiga, tidak pakai helm, tiap malam balapan liar di jalan protokol, tiap hari naik trotoar pelajalan kaki dan lain.

Kenapa media dan masyarakat tidak ribut? Kalau tabrak lari berapa banyak dari kita mengalaminya ?  Media jangan membodohi masyarakat yang sudah bodoh. Proporsionalah kalau membuat  berita.

Saya pernah jatuh dari motor gara-gara rombongan sepeda onthel menyeberang jalan tanpa melihat lalu lintas lain (saya lagi naik moge). Rekan saya pernah tertabrak oleh anak kecil dengan motor kecil yang ugal-ugalan di tikungan (rekan saya naik moge). Dan pasti banyak kejadian lainnya.

Kok tidak dihebohkan oleh media dan masyarakat ? Kenapa? Karena kami Moge? Dan karena moge kami harus juga diam saja? Mau dibikin masalah? Pasti moge yang disalahkan. Proporsionalah dalam melihat masalah dan membuat berita. Jangan main asal judge saja.

Semua dari kita pernah bikin salah. Tegur dan akan dikoreksi enggak usah sok jadi pahlawan dan dibesar-besarkan. Saya pengendara moge yang tidak pernah pakai polisi saat riding, menghargai semua pemakai jalan raya, masyarakat kecuali kalian yang suka provokasi.

Saya juga ada pesan untuk pengenmdara moge, seandainya memang tidak tahan panas-panas dan macet jangan naik moge lebih baik naik mobil saja. Naik moge di Indonesia dengan lalu lintas seperti ini ya ada konsekuensinya. Jangan merasa harus diistimewakan, semua memiliki hak di jalan raya, atau memang kalian bodoh dalam berkendara jadi harus selalu minta jalanan yg lancar dan mulus.

Untuk pengendara moge, berhentilah menggunakan pengawalan polisi karena selain membuat kecemburuan sosial kalian juga jadi terlihat seperti orang bodoh. Tanpa harus pakai polisi kalian juga sudah terlihat orang kaya kok. Jadilah biker yang mencintai perjalanan apa adanya, melebur jadi satu dengan seluruh masyarakat pengguna jalan.

Harusnya kalian malu dengan senior-senior kalian. Dahulu para senior tidak pernah pakai polisi, tidak selalu ribut di jalan, tidak bikin heboh media, malah dikagumi oleh masyarakat. Saling menghormati dengan poetugas kepolisian dan tidak ada razia-razia surat karena para senior mengerti betul kehidupan seorang biker, persdaudaraan dan saling menghargai.

Dan untuk sebagian masyarakat pengguna jalan, anak-anak muda dengan motor balapnya, jangan juga kalian cari masalah dengan pengendara moge. Biarkan pengendara moge belajar mentaati aturan dan kalian tidak usah sengaja melakukan tindakan-tindakan yang membuat emosi.

Intinya, hormatilah dan hargailah semua yang bersama-sama berkendara.

TERKINI
Brand Kendaraan Listrik BYD, Pastikan Tampil di Ajang PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta OnePrix 2024 Palopo Sulsel : Andi Gilang Crash, Hafid Pratama Sabet Juara Kelas OP1 Expert Race 2 MotoGP Spanyol 2024 : Francesco Bagnaia Pimpin Skuad Ducati, Kuasai Podium Juara OnePrix Palopo 2024 : Andi Gilang dari ART Yogyakarta Juara OP1 Expert, Diwarnai Hujan Deras dan Red Flag