Rabu, 06/11/2019 15:34 WIB
mobilinanews (AS) - Max Verstappen sangat popular di F1 bukan karena prestasi yang kinclong. Tapi, karena agresivitas, nyali dan speed-nya di lintasan, plus kegemarannya perang mulut.
Jika ada manuver pembalap yang tak disukainya, driver Belanda itu tak ragu untuk berkomentar pedas, bahkan lempar kalimat kasar. Tak peduli kepada senior sekelas Lewis Hamilton sekalipun.
Di US Grand Prix tahun lalu, misalnya, ia mengata-ngatai Hamilton lewat radio karena insiden antrian di kualifikasi. Ia tampak sangat marah.
Jos Verstappen, ayahanda sekaligus manajernya, pun merasa perlu mengoreksi prilaku putranya yang berambisi jadi juara dunia.
Dealer BYD Cibubur Sebagai Salah Satu Flagship Dealer di Indonesia, Dilengkapi Fasilitas Lengkap
OnePrix 2024 Palopo : Insiden Sikut dan Dorong Akibatkan Pembalap Kehilangan Posisi, Harusnya Disanksi
Brand Kendaraan Listrik BYD, Pastikan Tampil di Ajang PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta
"Saya minta dia fokus saja di lintasan. Tak harus berteman dengan Lewis, tapi kebiasaan mereka perang mulut harus diakhiri," katanya.
Jos menilai Hamilton merasa terancam oleh Verstappen saat race. Itu kelihatan setiap kali mobil anaknya berada di dekat Hamilton.
" Itu pengamatan pribadi saya. Setiap kali Max mendekat, Lewis langsung bersiap diri untuk fight."
Dalam satu sisi hal itu meningkatkan driving style sang anak dan mengatrolnya jadi pemberitaan media.
Sebab, siapapun yang bisa mengancam Hamilton sang juara dunia 6 kali pastinya akan jadi sorotan media.
Tapi, di sisi lain, fokus Verstappen jadi terganggu dan hasilnya tidak produktif. Contohnya saat kehilangan kesempatan juara di GP Monaco akibat memaksa nyalip di celah sempit dan menyenggol mobil Hamilton.
Jacques Villeneuve, juara dunia F1 1997, justru menyayangkan perintah Jos kepada putranya.
Menurutnya tak ada yang salah antara Verstappen dengan Hamilton. Justru friksi seperti itu menarik buat media dan fans.
Sepertinya Villeneuve benar adanya. Konflik dan rivalitas sesama pembalap memang jadi salah satu bumbu penyebab F1 dari satu era ke era berikutnya. Seperti dirinya dengan Michael Schumacher yang penuh kontroversi.
Kisah lain adalah konflik panjang Ayrton Senna dengan Alain Prost, juga rivalitas pribadi Hamilton dengan Nico Rosberg. Semuanya jadi menu lain pemberitaan F1.
So, yang perlu ditunggu adalah pasokan mesin Honda yang makin mumpuni pada musim 2020 agar Verstappen bisa bersaing memperebutkan gelar dunia.
Jika itu diwujudkan, niscaya 'perang' yang dibawa Verstappen akan terus terjadi.
Saat sama, bisa jadi sang bapak tak punya pilihan selain berkata, "Lanjutkan, Nak!" (rnp)