Gagal Pahami Teknologi, Penyakit Valentino Rossi Dalam 47 Race

Rabu, 13/11/2019 19:15 WIB

mobilinanews (Italia) - Bukan masalah umur tua, 40 tahun, yang membuat Valentino Rossi terpuruk dalam 47 race terakhir tanpa kemenangan. GP Malaysia di Sirkuit Sepang menjadi bukti staminanya masih oke. 

Sepang adalah trek paling `sadis` dalam kalender MotoGP. Terutama buat pembalap asal Eropa. Karena hawa panas yang menyengat dengan suhu udara antara 32 sampai 34 derajat celcius, plus suhu lintasan mencapai 44 derajat celcius.

Saat para pembalap muda mengeluh kepanasan, The Doctor justru sebaliknya. Start dari grid ke-6, ia mencapai finish di posisi 4 dengan jarak hanya 0,3 detik dari zona podium. Andai balapan masih berlanjut satu lap lagi, tak mustahil Rossi yang mengisi tempat Andrea Dovizioso (Ducati) di atas podium.

Soal stamina terbantahkan. Lantas, apa persoalan Il Dottore sehingga tak lagi pernah menang sejak GP Belanda 2017, total 47 balapan sampai Sepang 2019?

"Saya gagal beradaptasi dengan perubahan teknologi yang sangat kompleks. Teknologi mesin, elektronik, maupun ban. Perubahan yang sesungguhnya juga menuntut perubahan gaya membalapnya, terutama cara memperlakukan rem depan dan belakang," kata The Doctor yang mengakui para pembalap jebolan Moto2 lebih cepat beradaptasi dengan teknologi saat ini.

Tak lagi mengandalkan feeling dan pengalamannya yang bejibun, ia lantas mengubah gaya balapnya di Malaysia. Hasilnya positif, tak hanya dari sisi hasil namun lebih kepada kepercayaan diri yang lebih tinggi di atas YZR-M1.

Di zona pengereman, misalnya, Rossi mengaku daya tahan ban belakang kini lebih baik dibanding sebelumnya. Tak lain karena ia mengubah setingan elektronik dan caranya masuk dan saat berada di dalam tikungan. Perhatikan gambar, Rossi kini bisa bawa M1 dengan sudut kemiringan seperti anak-anak eks Moto2.

Dengan perubahan pendekatan di sektor elektronik, Rossi merasa akselerasi selepas tikungan juga membaik, meskipun dalama top speed masih kalah signifikan dari Honda dan Ducati.

"Trek lurus dari dulu memang kekurangan kami. Tapi, secara umum, kini mulai bisa bersaing. Mari kita lihat saja apakah ini bisa diteruskan."

Bisa jadi, kegagalan memahami teknologi itu pula yang membuat faktor dipecatnya Silvano Galbusera sebagai kepala mekanik The Doctor. Mekanik gaek Italia ini hanya mendampingi Rossi hingga GP Valencia pekan ini.

Setidaknya begitulah kesan yang ada, bahwa Rossi ingin penyegaran di dalam timnya meski ia tetap ingin menjaga nama Galbusera.

"Ia ingin lebih banyak bersama keluarga. Tak ingin lagi terlalu banyak bepergian keluar Italia," bela sang legenda hidup MotoGP. (rnp)

 

TERKINI
Honda Resmikan Layanan Bodi dan Cat Baru di Mitra Lenteng Agung Depok Jawa Barat, Perluas Layanan Purnajual Hampir 100 Peserta Mengikuti Kompetisi Safety Riding Motor Honda Regional Jakarta-Tangerang, Ini Daftar Pemenangnya Mendukung Pelari Perempuan Berprestasi, Mazda Jadi Official Vehicle Partner Women Half Marathon 2024 Jakarta Begini Cara "Kartini Zaman Now" Belajar Mengendarai Motor yang Aman Bersama Honda