Kaleidoskop 2019: Sensasi Quartararo, Masa Depan Prancis di MotoGP

Senin, 30/12/2019 20:27 WIB

mobilinanews (Prancis) - Sirkuit Losail, Qatar, 10 Maret 2019. Di situ debut Fabio Quartararo memulai karir di MotoGP. Debut yang mengundang banyak cemoohan. Terlebih setelah ia finish hanya di urutan 16 dari 20 finisher.

Pembalap Prancis usia 20 tahun itu semakin tegas diklaim belum pantas main di MotoGP. Tanpa prestasi di kelas Moto3 dan 2, bahwa Petronas Yamaha SRT hanya buang uang memakainya, dan sederet komentar nyinyir lainnya.

Komunitas balap Prancis pun tak terlalu antusias menyambutnya. Mereka terlalu asyik dengan Johann Zarco, dua kali juara Moto2 yang pada awal 2019 naik poangkat dari tim satelit Yamaha ke tim pabrikan KTM.

Quartararo mengaku kupingnya sempat panas mendengar semua komentar miring itu. Tak ada cara selain kerja keras untuk melawan semua ocehan itu.

"Itu semua justru menjadi motivasi. Kepercayaan yang diberikan tim sangat berpengaruh. Saya tak memikirkan hal lain kecuali tampil sekencangnya di lintasan," katanya.

Hasilnya kelihatan di GP Spanyol, 5 Mei 2019. Ia raih pole position sekaligus menjadi pembalap termuda peraih pole MotoGP. memecahlkan rekor yang sejak 2013 dipegang Marc Marquez.

Setelah itu 5 pole berikutnya ia raih. Tujuh podium disambar, menjadi Rookie of the Year, pembalap independen terbaik dan membawa Petronas Yamaha SRT menjadi tim independen terbaik dalam musim perdananya di MotoGP.

Ia pun finish 5 Besar di klasemen akhir MotoGP dengan selisih poin hanya 19 angka dari sesama pengendara Yamaha, Maverick Vinales, di urutan 3.

Tapi, Quartararo melampaui posisi beberapa rider top macam Danilo Petrucci, Valentino Rossi, jack Miller dan Cal Crutclow yang berada di posisi 6 sampai 9.

Zarco sendiri terdampar di urutan 18, membuat Quartararo sontak menjadi new hero di Prancis.

Sekaligus digadang-gadang menjadi masa depan negeri ini di kancah MotoGP, agar tak lagi mudah dikangkangi rider Spanyol, Italia, dan Inggris seperti selam ini.

Kiprah Quartararo semakin moncer kala ia mampu beri perlawanan sengit terhadap Marquez. Tercatat dua kali mereka pol-polan berebut juara hingga lap dan tikungan terakhir. Bahwa Quartararo gagal juara, tak lain karena kalah pengalaman semata.

"Anak ini sangat kencang dan bernyali. Jika Yamaha memberinya besutan bagus, saya yakin Fabio salah satu penantang di kejuaraan dunia 2020," komentar Marquez.

Quartararo pun tak perlu kecewa karena gagal merebut juara sepanjang musim 2019. Yang diraih musim ini sudah jauh melebihi target pribadinya maupun target tim.

"Buat saya hanya satu hal saja yang terpenting dari semua yang diraih, bahwa semua komentar miring di awal musim sudah bisa saya buktikan terbalik."

Masuk musim 2020, Quartararo pun dibekali Yamaha dengan motor spek pabrikan.

Tak lagi ada cibiran, tapi optimisme dan harapan agar ia bisa lebih banyak bertarung di baris depan, khususnya melawan Marquez sang juara dunia bertahan. (rnp)

 

TERKINI
Suzuki Address 125 2024: Merangkai Unsur Khas Motor Matic Klasik dan Modern dengan Elegan Sambangi Tempat Bersejarah, Wahana Makmur Sejati Ajak Media City Touring Pakai Honda Stylo GT Radial Dukung Daihatsu Kumpul Sahabat Bekasi di Harapan Indah Bekasi Esok Chery dan Revolusi Produk di Beijing Auto Show 2024, Ada TIGGO 9 PHEV!