Batal Jadi Pembalap F1, Lakon Ini Yang Ogah Diperankan Valentino Rossi

Senin, 06/01/2020 00:30 WIB

mobilinanews (Italia) - Merambah lintasan berbeda rupanya menjadi tantangan para pembalap sohor.

Saat ini, misalnya, Fernando Alonso tengah menjajal trek Rally Dakar. Musim depan Kimi Raikkonen tinggalkan F1 dan menuju ajang WRC.

Bagaimana dengan Valentino Rossi

Bintang MotoGP itu rutin mengikuti kejuaraan Monza Rally di Italia dan berulangkali juara. Ia juga ikut balap endurance di Timur Tengah.

Dan, baru-baru ini menjajal Mercedes W08 besutan Lewis Hamilton saat menjadi juara dunia F1 2017. Ke depan tak tertutup kemungkinan ia juga main di ajang LeMans 24H.

Dulu, 15 tahun silam, sesungguhnya The Doctor nyaris hengkang dari balap motor ke ajang F1. Tim yang merekrutnya juga sekelas Ferrari. Yang mengajarinya soal sisik-melik mobil F1 juga tak sembarangan, sekaliber Michael `Schumi` Schumacher.

Luigi Mazzola, salah satu teknisi senior Ferrari pada tahun 2006 tak ingat persis berapa kali Rossi ngetes Ferrari. Mungkin 7 kali. Kali pertama tampil, Il Dottore mlintir lusinan kali.

Namun, pada step berikutnya pada hari yang sama, performanya sudah mendekati para pembalap regular F1.

"Bersama Schumi, saya kemudian melihat dan menganalisa data di komputer. Amazing, Schumi sendiri terbelalak dan nyaris tak percaya melihat lap times Valentino," kenang Mazzola, diceritakan kepada Gazetta dello Sport.

Media Italia itu juga yang kemudian membongkar sebab Rossi gagal menjadi pembalap F1 pada 2006 itu.

Kini baru terkuak alasan sebenarnya kalau pembatalan bukan karena keinginan Ferrari, soal sponsor, atau soal honor. Sepenuhnya karena penolakan Rossi.

"Saya sangat serius pindah ke F1 saat itu dan nyaris terjadi. Tinggal sejengkal," kata Rossi yang kemudian mengisahkan kronologi kejenuhannya di balap motor saat itu, tawaran Ferrari, serangkaian tes, kenikmatan di kokpit F1, hasil, yang impresif, dan akhirnya pembatalan.

Setelah rangkaian tes, kisahnya, ia duduk bersama manajemen Ferrari. Di situ sudah dituangkan draf kontrak dan susunan program dan time line-nya untuk menopang karir The Doctor di kancah F1. Proposalnya sangat detil dan profesional.

"Tim sudah menyusun program yang sangat komprehensif, termasuk menyiapkan mobil pertama. Hanya saja saya diminta terlebih dulu jadi test driver sebelum menjadi driver regular. Peran ini yang saya tolak," kisahnya.

Pastinya ia tak menyesali pembatalan itu dan sampai usianya ke-41 tahun ini masih terus bergulat di MotoGP.

Ia malah bangga meski gagal menjadi driver Ferrari, tapi sudah menjajal mobil mereka yang menjadi juara dunia.

"Kini saya juga sudah mencoba mobil juara milik Mercedes. Hanya saya yang bisa coba besutan F1 milik Ferrari dan Mercedes. Tak ada orang lain di dunia ini yang sudah mencobanya. Itu sangat keren!" katanya. (rnp)

 

 

TERKINI
Hampir 100 Peserta Ikut Kompetisi Safety Riding Motor Honda Regional Jakarta-Tangerang Dukung Pelari Perempuan, Mazda Jadi Official Vehicle Partner Women Half Marathon 2024 Jakarta Intip Cara Kartini Zaman Now Belajar Naik Motor yang Aman Bareng Honda MotoGP Spanyol 2024 : Federal Oil Apresiasi Podium Marc Marquez, Pembuktian Bersama Gresini Racing