Ambisi Arab Saudi, Jadikan Qiddiya `Ibukota` Balap Dunia

Senin, 20/01/2020 20:12 WIB

mobilinanews (Arab Saudi) - Negara-negara Arab sepertinya tengah berlomba ambil peran di kancah motorsport dunia. Sukses memindahkan Dakar Rally dari Amerika Selatan pada edisi 2020, belum bikin puas Arab Saudi. Mega proyek dengan dana tak terbatas sudah menanti.

Qatar sudah punya event MotoGP. Bahrain dan Uni Emirat Arab punya F1. Tak mau kalah Arab Saudi tengah mempersiapkan mega proyek yang menjadikan Qiddiya sebagai ibukota balap dunia (the motorsport capital of the world). Mulai dari Rally Dakar 2020 yang start dari Jeddah dan finish di Qiddiya pada 17 Januari lalu.

Qiddiya adalah wilayah di luar kota Riyadh yang sudah dirancang Arab Saudi menjadi pusat kegiatan balap dunia di masa depan, lengkap dengan seluruh infrastruktur pendukungnya. Tentunya dengan tambahan fasilitas pusat hiburan, termasuk rollercoaster tertinggi dan tercepat sedunia dengan speed 248 km/jam.

"Infrastruktur yang disiapkan ini akan mampu mengakomodasi dan menyelenggarakan semua jenis balapan terbesar dan terbaik dunia di semua katagori," tegas Michael Reininger, CEO Qiddiya Investment Company (QIC), badan ototrita yang dibentuk Arab Saudi untuk membangun kawasan tersebut menjadi pusat kegiatan balap dunia.

Saat ini, misalnya, QIC tengah menyiapkan desain sirkuit permanent buat balap F1 yang digelar pada 2023. Tak main-main, QIC melibatkan para pesohor F1 seperti Alexander Wurz, Damon Hill, David Coulthard, Romain Grosjean, dan Nico Hulkenberg untuk mempersiapkan konsepnya.

"Kami tertantang untuk membuat sirkuit yang beanr-benar jadi ajang adu skill pembalap dan kejeniusan mekanik, serta dinikmati penonton di sirkuit maupun yang di rumah. Qiddiya punya segalanya untuk dijadikan ibukota balap dunia," kata Wurx yang juga President GPDA (Grand Prix Drivers Association) alias perkumpulan para pembalap F1.

Ada kemungkinan juga ArabSaudi sudah akan gelar F1 pada 2021 dengan terlebih dahulu menggelarnya lewat sirkuit jalan raya. Kemungkinan itu terbuka setelah pertemuan para petinggi F1 dengan keluarga kerajaan beberapa waktu lalu. Yang sudah pasti, Arab Saudi membayar 65 juta USD per tahun untuk menghelat F1. Itu tak sampai Rp 1 triliun. Silakan bandingkan dengan biaya Formula E di Jakarta nanti. (rnp)

 

TERKINI
Brand Kendaraan Listrik BYD, Pastikan Tampil di Ajang PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta OnePrix 2024 Palopo Sulsel : Andi Gilang Crash, Hafid Pratama Sabet Juara Kelas OP1 Expert Race 2 MotoGP Spanyol 2024 : Francesco Bagnaia Pimpin Skuad Ducati, Kuasai Podium Juara OnePrix Palopo 2024 : Andi Gilang dari ART Yogyakarta Juara OP1 Expert, Diwarnai Hujan Deras dan Red Flag