Sabtu, 15/02/2020 23:40 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Sejatinya, Sadikin Aksa sebagai Ketua Umum IMI Pusat memang terlibat di balap Formula E Jakarta sebagai RC (Racing Committe).
Tapi, pada kenyataannya dia juga dilibatkan di urusan OC (Organizing Committe) karena koneksinya yang luas di FIA (Federasi Otomotif Dunia) serta kapabilitasnya di motorsport.
Terlebih dengan adanya gonjing-ganjing soal pemakaian kawasan Monas yang sempat tidak diizinkan karena alasan termasuk kawasan cagar alam.
"Gue seminggu gak ngantor (sebagai BOD Bosowa Group dan Ketum IMI Pusat) karena perintah Komrah (Komisi Pengarah) harus cari venue alternatif. Dan, alhamdulillah udah diputuskan," ujar Sadikin Aksa kepada mobilinanews.
OnePrix 2024 Palopo : Insiden Sikut dan Dorong Membuat Pembalap Kehilangan Posisi, Harusnya Disanksi
Dealer BYD Cibubur Sebagai Salah Satu Flagship Dealer di Indonesia, Dilengkapi Fasilitas Lengkap
Brand Kendaraan Listrik BYD, Pastikan Tampil di Ajang PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta
Dia langsung yang mendampingi tim dari Tilke Corporation sebagai desainer sirkuit dan pihak Formula E Operations yakni Nuno Fernandes.
"Jadi secara lay out tidak banyak yang berubah. Yang sekarang, masuk hanya bagian selatan kawasan Monas," terang Ikin, sapaan akrabnya.
Sebelum akhirnya di venue yang sekarang, dengan start nantinya di depan Balaikota DKI menuju ke arah Patung Kuda, juga sempat mensurvei beberapa venue lainnya.
"Jadi, kami dari IMI Pusat ini kan sebagai leader. Untuk pelaksanaan RC nanti lebih banyak teman-teman dari IMI DKI," terang Ikin.
Wah, masih akan sering bolos ngantor lagi dong karena waktunya kurang sedikit lagi menuju 6 Juni pelaksanaan E-Prix Jakarta?
"Sepertinya iya sih. Tapi untuk pembangunan konstruksi sirkuit jalan raya sepanjang 2,6 km itu maksimal 2 bulan kok. Waktunya cukup, termasuk mendapatkan homologasi FIA, bahwa trek itu memenuhi syarat untuk balap dan terutama faktor safety," terang Ikin.
Menurut Ikin, mendesain sirkuit Formula E (masuk Grade 3) tidak serumit yang dibayangkan. Termasuk aspal di jalan Merdeka Barat pun bisa dipakai.
"Lebih utama sebenarnya seperti barrier, karena ini menyangkut safety yang tentu sangat menjadi konsen FIA," tambah Ikin. (bs)