Minggu, 16/02/2020 17:01 WIB
mobilinanews (Jakarta) – Pasar otomotif di Indonesia terus bergerak dinamis, setelah di tahun lalu mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.
PT Honda Prospect Motor (HPM) tentunya punya sejumlah strategi untuk menghadapi pasar di tahun 2020 ini.
“Merujuk Gaikindo positif naik 5% tahun ini, tahun lalu kan politik. Minimum kami pertahankan market share, karena kondisinya sekarang tough (sulit),” ujar Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT. HPM.
Hal ini disampaikannya kepada Mobilinanews di sela kegiatan Honda Skill Contest 2020 di kantor pusat HPM di Sunter, Jakarta Utara pada Sabtu pagi (15/2/2020).
BAIC BJ-40 PLUS dan BAIC X-55 Hadir Meramaikan Pasar Otomotif Indonesia, Simak Spek dan Keunggulannya
Suzuki Swift Generasi Terbaru Siap Menggebrak : Desain Memukau, Fitur Canggih dan Performa Optimal
BYD Masih Merajai Pasar Otomotif Mobil Listrik di China dengan Penjualan Fantastis
“Kami lihat kondisi pasar dan kebutuhan konsumen, kami perkirakan akan lebih stabil dibanding tahun lalu,” ungkapnya.
Billy menyebut sejumlah strategi akan dijalankan Honda di 2020, diantaranya perkuat kualitas aftersales, product refreshment, program penjualan. Juga new product dan product refreshment.
“Kami naik 3% dibanding tahun lalu di Januari ini. Dinamika pasar Jabodetabek dibanding luar Jawa juga dinamis, dulu Jakarta bisa (berkontribusi) 40%, sekarang hanya 30%-an kecil,” jelasnya.
Menurutnya, pasar di luar Pulau Jawa berkembang terus karena infrastruktur yang berjalan, dimana kebutuhan mobil juga naik. Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi Selatan disebutnya mengalami kenaikan signifikan.
Sementara untuk product refreshment, awal tahun dimulai dengan Honda Civic RS, “Akan ada, kami akan cari timing yang past. Kami pantau terus,” senyumnya memberi isyarat.
Ketika dicecar momen yang dimaksud beserta tipe maupun model yang akan disegarkan, Billy hanya memberi isyarat.
“Kita tunggu dan lihat saja, LMPV dan LSUV (saat ini) dominan, kami pasti perhatikan itu,” senyumnya.
Yang jelas, tidak lama lagi akan menghadapi momen Lebaran, dimana dianggap sebagian pemegang merek sebagai timing yang pas. (anto)