Sabtu, 29/02/2020 13:26 WIB
mobilinanews (Italia) - Apa jadinya balapan F1 jika deru mesin Ferrari tak ada di dalamnya? Itu bisa terjadi jika The Prancing Horse benar-benar memutuskan mundur dari hajat seri pembuka GP Australia di Melbourne, 15 Maret depan.
Australia salah satu negara yang sudah terpapar virus Corona atau Covid-19. Saat sama, Italia yang menjadi markas besar Ferrari sudah terjangkiti. Ini membuat banyak staf yang kuatir berpergian ke luar negeri.
Contohnya saat tes pra musim F2 di Bahrain, negeri yang juga terpapar Corona, ada sejumlah kru tim yang keberatan tugas ke sana.
Ini bukan hanya kekhawatiran awak Ferrari, tapi juga kru tim AlphaTauri dan kru Pirelli (pemasok ban F1) yang berpusat di Italia.
Mandalika Radical Experience Diluncurkan di The Elite Showcase 2024 ICE BSD City, Siap Gelar 3 Seri Radical Cup
Tips Agar Motor Irit Bensin: Pemeriksaan Tekanan Ban dan Pengaturan Beban
F1 2024 Emilia Romagna;: Starting Grid Berubah, Oscar Piastri Terlempar dari Front Row,, Ferrari Diuntungkan
"Kami bertanggung jawab dan harus melindungi staf. Kami ingin segala sesuatunya jelas sebelum berangkat, apa saja skenario yang mungkin terjadi dan apa konsekuensinya," ujar salah satu petinggi tim F1.
Sebelumnya, Team Principal AlphaTauri, Franz Tost mengeluhkan hal yang kurang lebih sama mengingat Coronavirus sudah menjadi darurat global saat ini.
"Dalam situasi demikian apakah bijak untuk memaksakan balapan?" katanl Franz Tost.
Sejauh ini pihak Australia menyebut aman menggelar balapan di negerinya pada 15 Maret. Namun akan tunduk bila nantinya ada rekomendasi berbeda dari otoritas kesehatan setempat.
Kesiapan sama diapungkan tuan rumah berikutnya di Bahrain dan Vietnam yang juga terpapar virus sama.
Ketiga seri awal ini memang riskan ditunda atau dibatalkan sebagaimana sudah terjadi pada GP China yang harusnya dihelat pada April nanti.
CEO Liberty Media Chase Carey sebagai penyelenggara F1 berharap tiga seri beruntun di awal musim 2020 itu tak bernasib seperti China.
"Saya intensif berkoordinasi dengan pihak Australia, Bahrain, dan Vietnam. Kami berencana terbang ke tiga negara itu. Tapi, lagi-lagi, situasi bisa berubah," kata Carey.
Carey yang bersama timnya sangat pusing memikirkan situasi yang sangat kacau ini, belum lagi soal logistik yang waktunya mepet dan sulit diprediksi seperti apa akhirnya.
Jika seri Australia, Bahrain dan Vietnam tertunda atau batal maka GP Belanda yang harusnya ronde ke-5 akan menjadi seri pembuka musim 2020. (rnp)