Senin, 09/03/2020 15:50 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Keluarga pereli lawas, Ismail Johan akan menjadi salah satu partisipan Parade & Talk Show Pembalap 3 Generasi di ajang IIMS 2020 JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Kamis (16/3/2020).
Acara Parade & Talk Show Pembalap 3 Generasi merupakan kerja bareng mobilinanews dengan Dyandra Promosindo sebagai penyelenggara pameran otomotif IIMS.
Ismail adalah seorang pereli dan pembalap angkatan tahun 70 dan 80-an, seangkatan dengan dedengkot Rallytama Indonesia, Rio Sarwono.
Bang Mail –begitu akrab disapa-- akan didampingi 2 dari tiga putranya yang mengikuti jejak berkecimpung di arena motorsport.
GWM Indonesia dan Ideafest Selenggarakan Diskusi Inspiratif Bahas Transformasi Industri Melalui Pengalaman Baru
Hyundai Staria Hybrid, MPV Mewah dengan Teknologi Hybrid Unggulan
Daihatsu Kumpul Sahabat Yang Disupport GT Radial, Ajak Pelanggan Setia Berbagi Kebahagiaan di Harapan Indah Bekasi
Yakni Julian Johan (putra sulung) populer dengan panggilan Jeje yang seorang pereli dan offroader.
Dan, Jordan Johan (16 tahun) pembalap Toyota Team Indonesia (TTI) di kelas ITCR 1200 dengan Toyota Agya
Siapa sih Ismail Johan?
"Balap mobil dan reli pernah gue jalani. Ama mas Rio (Sarwono) juga pernah, dia jadi navigator, gue perelinya. Di Metropolitan Rally yang terkenal itu. Kayaknya dia tertidur, tapi eh bisa menjadi juara ketiga," ujar Bang Mail.
Yang pasti bukan tidur, melainkan bos Rio tengah berdoa, bang hehe.
Kalau dihitung selama ikut reli, Bang Mail sudah berganti 16 navigator, paling lama dengan Pramurahardjo.
"Saya menjadi juara nasional reli tahun 1996, pakai Mitsubishi Evo 3. Itu puncak karier saya di reli," bangga Ismail.
Terkait pertemanannya dengan Rio Sarwono, sejak duduk di bangku SMP.
"Saat itu, kami udah balap di Ancol. Sama-sama pakai BMW, tahu dong pasti punya orang tua kita hahaa," kisah bang Mail yang baru beberapa bulan ini tinggal di Jakarta, sebelummnya stay dan berbisnis di Bali.
Masih SMP sudah main balap di sirkuit Ancol, Jakarta Utara dengan mobil BMW pula, bisa tebak sendiri dong mereka dari kalangan apa.
"Ismail dulu reli cuma basa-basi. Aslinya, hanya cari barang-barang antik seperti guci, kotak perhiasan, lampu lama dan lain-lain. Kalau pulang, mobil service car penuh barang antik untuk dijual lagi dengan harga lebih mahal hehe," kelakar Rio.
Lalu, siapa Julian Johan?
Kecintaan Jeje terhadap balap sudah terpupuk sejak kecil. Sampai akhirnya memiliki pilihan sendiri pada balap yang disenangi.
Toh pendidikan formal tetap diutamakan. Komitmen itu dibuktikan dia terjun di dunia balap setelah menyelesaikan kuliahnya di Malaysia. Bersama 2 rekannya, Jeje juga membentuk perusahaan Abbey & Rigby di bidang desain khusus motorsport.
Diakui, sejak kecil sudah kenal dan tahu balap. Saat SD kalau disuruh nulis cita-cita pasti ditulis ingin jadi pembalap.Tapi baru turun balap benaran pada 2000 jadi navigator di KFC sprint rally. Setahun kemudian, naik kelas jadi driver.
Ayahnya memang yang meracuni dengan yang berbau balap. Sejak kecil sudah dibawa-bawa nonton balap dan reli. Bahkan sampai ke WRC Medan.
Kondisi lingkungan juga mempengaruhi. Pertama punya mobil sendiri tahun 2007, Toyota FJ40.
Sejak itu selalu ikut off-road. “Karena rumah dekat Pondok Cabe, tiap weekend pasti ikut adventure off-road ringan. Akhirnya terus sampai sekarang,” tutur Jeje.
Jordan Johan, adik Jeje, menjadi skuad Toyota Team Indonesia (TTI) pada musim lalu. Jordan menjadi pembalap ke-3 setelah Haridarma dan Demas Agil, turun di ITCR 1200 dengan Toyota Agya.
Jordan sementara dikontrak 1 musim dulu, untuk dilihat performancenya. Mobilnya masih new development untuk balap.
“Udah saya bilang, bagian pembibitan dan pembinaan dilakukan TTI. Tapi saya lakukan dengan senyap, tidak rame-rame,” terang Memet, tersenyum.
Terkait Jordan, Memet menyatakan memiliki potensi bagus. "Tapi di TTI tak sekadar skill bagus, tapi juga faktor lain seperti attitude, bisa ngomong dengan wartawan dan team work,” sebut Memet.
Jangan lupa, tonton Bang Mail dan fam pada Parade & Talk Show Pembalap 3 Generasi di IIMS 2020 ya guys. (bs)