Tinton : "Dulu Saya Beli Rp 1.000, Kini Rp 5 Jt Per Meter. Kalau Sentul Saya Jual, Kaya Raya Saya..."

Jum'at, 27/03/2020 08:45 WIB

mobilinanews (Jakarta) - H.Tinton Soeprapto selalu melakukan semacam testimoni dan cerita sejarah sepak terjangnya di bidang motorsport setiap kali ada kesempatan.

Terbaru, saat diundang hadir di malam Apresiasi dan Gathering ETCC di Hotel Santika TMII Jakarta Timur belum lama ini. 

"Dulu, kan adanya sirkuit Ancol. Tapi, mohon maaf nih, di deket situ mayoritas non-muslim. Nah, lama-lama kan terganggu pas ibadah di gereja, tapi ada suara mesin mobil dan motor balap di hari Minggu," tutur H.Tinton.

Saat itu, dia menjelaskan kepada salah satu tokoh properti Ir. Ciputra punya niat untuk memindahkan sirkut Ancol ke lokasi lain.

"Pak Ciputra setuju, dan ikut membantu mengurus uang kompensasi. Lalu, dari dana itu dipilihlah lokasi baru di wilayah Sentul, Bogor," terang Tinton.

Sebelum memutuskan Sentul, lanjut Tinton sempat tertarik kawasan Serpong, Tangerang. Namun karena dibandingkan harga tanah lebih murah, mantap di Sentul.

"Mau tahu berapa harga tanah per meternya? Hanya Rp 1.000, dan saya dapat tanah seluas 1500 hektar. Kalau sekarang, per meter udah Rp 5 juta. Coba Sentul saya jual, kaya raya saya," ungkapnya.

Meski pun ada yang mendesak (untuk menjual), Tinton tidak bergeming. Karena dengan setiap hari ke sirkuit, ketemu pembalap bikin aktifitas otomotif justru membuatnya selalu tetap semangat hidup.

Tahun 1991, ia mulai membangun sirkuit Sentul dengan memanfaatkan koleganya di swasta dan pemerintahan.

Karena jujur diakui, dana kompensasi dari Ancol masih jauh dari cukup, meski harga tanah murah.

Tahun 1993, sirkuit jadi dan langsung menggelar event Indonesia Grand Prix. Dua tahun kemudian secara berturut-turut menggelar ajang GP500, 1995 dan 1996 dengan maskot Michael Doohan di level senior dan Valentino Rossi yang baru mulai balap di kelas 125 cc.

Berbagai event dunia pun dihadirkan di sirkuit international satu-satunya dengan panjang 3,976 km tersebut selain GP500 (sekarang namanya MotoGP dan World Superbike).

Seperti Formula Brabham, Speed Car, Blancpain Lamborghini Trofeo hingga A1GP. "Hanya F1 doang yang belum," tegas Tinton. Dan untuk itu, dia tak putus harapan untuk tetap bisa menghadirkannya.

"Yang penting sekarang ini, Titus Wahyudi cs bikin strong team agar bagaimana sirkuit Sentul ramai. Itu aja yang gue minta. Bukan overlay atau yang lain, sehingga saya masih tetap bisa happy kalau sirkuit gue ramai," tutur Tinton. (bs)

TERKINI
Ribuan Peserta Balap Antusias Ramaikan HIDRONE2 HOGERS Indonesia F1 2024: Adrian Newey Sudah "Nyangkut" di Ferrari, Begini Komentar Lewis Hamilton dan Petinggi Red Bull Racing BFGoodrich dan Rawtyperiot Luncurkan Kolaborasi High-Performance Fashion F1 2024 Emilia Romagna: Menuju Sesi Kualifikasi, Charles Leclerc lebih Khwatirkan Angin Daripada Verstappen