Kamis, 02/04/2020 20:25 WIB
mobilinanews (Inggris) - Setelah berbulan-bulan jadi gosip akhirnya Team Principal Mercedes Toto Wolff buka suara soal posisinya dan arah yang ingin ia tuju.
Menampik dugaan hengkang ke Aston Martin, ia pastikan Mercedes adalah prioritasnya.
Entah kebetulan atau tidak, pernyataan pria Austria itu muncul hanya sehari setelah Lawrence Stroll umumkan kepastian Racing Point akan menjadi tim pabrikan Aston Martin pada tahun depan.
"Posisi apa pun buat saya di Aston martin adalah hal mustahil," tegas Wolff yang sebelumnya diisukan akan bergabung dengan Stroll, konglomerat Kanada yang memang kawan lamanya, untuk memimpin Aston Martin.
Chery dan Konsistensi Inovasi Teknologi di OMODA E5, Bukti Keseriusan Dalam Mendukung EV Indonesia
Wuling Resmi Buka Pemesanan Cloud EV di PEVS 2024, Harga Pre-book Rp410 Juta
FIF Terima Fasilitas Pinjaman Berkelanjutan Senilai 60 Juta Dolar
Tokoh sekaliber Bernie Ecclestone pun menduga hal itu mengingat kedekatan mereka berdua, termasuk pulang bareng dari Australia dengan jet pribadi Stroll.
Wolff menyebut Mercedes adalah prioritasnya dalam meniti karir ke depan. Delapan tahun dalam tim ini, katanya, ia bangga dan bahagia bersama seluruh orang-orangnya.
Dalam mas kepemimpinan Wolff juga Mercedes mendapuk 6 gelar juara dunia F1 secara berturut, 5 menjadi milik Lewis Hamilton dan 1 buat Nico Rosberg.
"Tim kami bekerja sempurna. Semua hal saat ini mengindikasikan kami akan bekerjasama dalam beberapa tahun lagi. Saat sama saya berdiskusi dengan Ole Kallenius soal bagaimana kerja sama ini akan terus berjalan," ucap Wollf menyebut nama CEO baru Daimler yang membawahi Mercedes.
Begitu bantahan Wolff lewat media, terlebih karena namanya tetap dihubung-hubungkan dengan rencana re-branding Racing Point menjadi Aston Martin tahun depan.
Ia menyebut diskusi dengan Kallenius tapi tak menyebut bagaimana hasil dan kemungkinannya.
Yang jelas hubungan mereka berdua tidaklah harmonis. Peristiwa terakhir di Australia, misalnya, Wolff dan Kallenius dikabarkan bersitegang karena berbeda sikap saat tim harus memilih lanjut atau batalkan GP Australia.
Jadi, ucapan Wolff sepertinya belum bisa sepenuhnya jadi pegangan karena perubahan sikap sangat mungkin terjadi.
Setidaknya begitulah anggapan Ecclestone. (rnp)