Jum'at, 11/09/2015 08:57 WIB
mobilinanews (Jakarta) – Saat berita ini diturunkan, nilai tukar rupiah terhadap US dollar sudah menembus angka Rp 14.300. Hal ini tentu bukan kabar yang menggembirakan bagi perkembangan industri otomotif nasional.
“Sangat sulit memprediksi kapan market otomotif di Indonesia bisa membaik kembali pada saat ini. Bagi saya pribadi yang perlu ditunggu saat ini adalah kepastian situasi titik terendah, karena justru di situ harapan untuk bangkit itu ada,” kata Bebin Djuana, pengamat otomotif nasional, dan sempat memegang posisi penting di APM Hyundai dan Suzuki R4 (mobil) di Indonesia, sebelum pensiun di awal tahun 2014 lalu.
Hal ini menurut Bebin, karena pasar otomotif di Indonesia yang sangat padat dana tengah menghadapi dua hal yang sama beratnya. “Pertama industri otomotif di Indonesia sangat dipengaruhi dengan kondisi ekonomi global. Kedua adalah daya beli masyarakat yang belum kelihatan membaik,” imbuh Bebin.
Sementara untuk berharap pada pemerintahan Jokowi-Jk, Bebin memandang kebijakan yang diambil sudah baik, namun dampaknya baru bisa terasa pada jangka waktu menengah dan panjang, bukan dalam waktu dekat. “Bahkan saya tidak berani memprediksi pasar otomotif nasional bisa recovery pada semester tahun depan (baca 2016),” pungkas Bebin.
Sukses Gelar Porsche Sprint Challenge Indonesia, Bagoes Hermanto Terima Penghargaan Porsche Motorsport Night of Champions
Suzuki Address 125 2024: Skutik Matic Modern Bernuansa Klasik Yang Tampil Elegan
Sambangi Tempat Bersejarah, Wahana Makmur Sejati Ajak Media City Touring Pakai Honda Stylo
Hal ini menurutnya bukan berarti pandangan pesimis, tapi lebih kepada sikap untuk untuk lebih berhati-hati menghadapi situasi sulit, dengan tetap semangat dan terus bersiap untuk menjaga momentum situasi membaik.
Keyword : prediksi market otomotif nasional 2015 prediksi market otomotif nasional 2015 pasar otomotif nasional 2015 pasar otomotif indonesia 2015 bebin djuana