Jum'at, 24/04/2020 20:19 WIB
mobilinanews (Monaco) - Para pembalap muda F1 sepertinya sudah tak sabar mengaspal. Salah satunya adalah Charles Leclerc, joki Ferrari berumur 22 tahun yang digadang-gadang jadi penantang Lewis Hamilton berebut gelar tahun ini.
Tidak seperti rekannya di Ferrari, Sebastian Vettel, yang menolak konsep balap tertutup tanpa penonton, Leclerc justru sangat antusias. Menurutnya itu jauh lebih baik ketimbang sama sekali tak ada balapan.
"Memang ya terasa aneh. Tapi, hanya itu yang bisa dilakukan saat ini. Ini juga punya tantangan tersendiri. Sepanjang tak beresiko dari segi kesehatan, saya kira ini solusi terbaik untuk memulai kompetisi," katanya.
Ia juga mengaku siap jika kompetisi hanya menggelar 8, 10, 12 atau berapapun yang bisa dihelat karena tak mungkin menggealr 22 race seperti jadwal seharusnya.
Hyundai Staria Hybrid: MPV Mewah dengan Teknologi Hybrid Unggulan
Dealer BYD Cibubur Sebagai Salah Satu Flagship Dealer di Indonesia, Dilengkapi Fasilitas Lengkap
OnePrix 2024 Palopo : Insiden Sikut dan Dorong Oleh Riki Ibrahim, Akibatkan Pembalap Kehilangan Posisi, Harusnya Disanksi
"Saya pikir 12 atau 13 seri bisa terlaksana dan cukup untuk sebuah kompetisi. Namun kalaupun hanya dapat di bawah 12, tak apa. Kami semua akan ikut daripada tak ada kompetisi."
Pendeknya kompetisi, katanya, justru akan membuat rivalitas semakin sengit. Semua pembalap pasti memaksimalkan perolehan poin di setiap race. Ia sendiri mengaku akan memainkan pola menyerang dan siap ambil resiko. Ia harus agresif sejak garis start maupun saat berusaha menyalip lawan.
"Strategi itu bisa berhasil, bisa juga sebaliknya. Harus ambil resikonya. Terlebih karena sejak tes pra musim kami bukanlah tim favorit."
Mercedes dan Lewis Hamilton menurut Leclerc masih menjadi favorit tahun ini, apakah saat balap tertutup maupun terbuka nantinya. Mereka juga favorit meskipun misalnya balapan hanya bisa digelar dalam 8 seri saja sesuai ketentuan minimal kejuaraan dunia.
"Sangat tak mudah mengalahkan mereka. Kami akan maju dengan strategi berbeda dan beresiko. Seperti apa hasilnya, itulah yang harus kita tunggu," tandasnya. (rnp)