Rabu, 29/04/2020 15:58 WIB
mobilinanews (Jakarta) - PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mengumumkan konsistensinya dalam menorehkan performa yang baik, khususnya di kuartal Pertama 2020 (28/4/2020).
Melalui peningkatan nilai pembiayaan baru sebesar Rp 4,0 triliun atau naik 20,7% dari periode yang sama di 2019 sebesar Rp 3,4 triliun.
Kenaikan ini turut mengerek nilai pendapatan Perusahaan yang meningkat 10,1% menjadi Rp 1,4 triliun.
"BFI Finance berhasil mencatat nilai pembiayaan baru sebesar Rp 3,0 triliun di dua bulan pertama 2020,” ujar Sudjono, Finance Director & Corporate Secretary BFI Finance.
Adira Finance Cetak Pertumbuhan Piutang Pembiayaan Yang Dikelola Sebesar 26 Persen, Rebourn Pasca Pandemi
Pandemi Covid-19 Berlalu, Pronas Genta AutoSport Siap Ekspansi Kejurnas Slalom Ke Luar Jawa
Maksimalkan Layanan di Kawasan Bogor Sekitarnya, Adira Finance Buka Cabang Baru di Leuwiliang
Namun menurutnya, sejak pengumuman Pemerintah atas terjadinya kasus positif COVID-19 di tanggal 2 Maret lalu, pihaknya memutuskan untuk memperketat penyaluran pembiayaan.
Langkah ini diambil sebagai antisipasi atas kondisi ekonomi dan risiko bisnis yang timbul karena dampak dari pandemi ini di bulan-bulan mendatang.
Total laba dilaporkan sebesar Rp 327,9 miliar atau turun 2,7% dari total laba di kuartal pertama 2019.
Penurunan ini karena Perusahaan membentuk cadangan 70% piutang sebagai antisipasi penurunan ekonomi yang berpotensi meningkat kredit macet.
Per 31 Maret 2020, BFI Finance mencatatkan NPF (Non-Performing Financing) 1,1% sementara cadangan kerugian yang ada mencapai 3,1x NPF atau sekitar 3,55% dari nilai aset produktif Perusahaan.
“Jumlah ini diharapkan akan menjadi buffer untuk mengantisipasi pemburukan NPF di tengah pandemi Covid-19,” ungkap Sudjono.
Porsi produk pembiayaan kendaraan roda empat masih mendominasi dengan kontribusi sebesar 68,7% yang disusul dengan pembiayaan kendaraan roda dua sebesar 21,2%, alat berat dan mesin sebesar 8,7%.
Dan sisanya adalah pembiayaan dengan agunan properti (property-backed financing), serta pembiayaan syariah.
Total piutang pembiayaan yang dikelola oleh Perusahaan tercatat sebesar Rp18,7 triliun, atau naik 3,1% dari sebelumnya sebesar Rp18,1 triliun.
Kenaikan ini berkontribusi positif terhadap peningkatan total aset Perusahaan di kuartal pertama 2020 sebesar Rp19,7 triliun atau naik 6,6% year on year.
Menurut Sudjono, kepercayaan dari perbankan juga masih solid. Di bulan Maret kemarin Perusahaan memperoleh pinjaman sindikasi mencapai USD100 juta.
“Hal ini mencerminkan adanya kepercayaan dan hubungan yang baik dengan mitra perbankan sehingga Perusahaan terus bertumbuh sesuai dengan rencana yang telah dibuat,” tutup Sudjono. (anto)