Jum'at, 01/05/2020 03:33 WIB
mobilinanews (Jakarta) - PT Pertamina tampaknya masih tunggu momentum guna melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam waktu dekat.
Akan tetapi, khusus bulan ramadhan ini, Pertamina memberi diskon terhadap harga BBM hingga 30% kepada seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
"Di masa ramadhan ini, kita baru saja meluncurkan diskon 30% untuk harga BBM. Kalau 30% ya dihitung saja, kalau misalnya pertamax harga dasarnya Rp 9.000 lalu diskon 30%, jadi lumayan ya," ujar Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina dalam telekonferensi bertajuk Update Kinerja Pertamina, Kamis (30/4/2020).Diskon tersebut berlaku untuk produk Pertamax Series dan Dex Series terhitung sejak 27 April hingga 23 Mei 2020. Nicke memastikan akan mengupayakan hal-hal terbaik menghadapi pandemi covid19 ini.
Pertamax Turbo Jadi Sponsor Utama Sean Galael dan Valentino Rossi di Kejuaraan Dunia Balap Ketahanan FIA WEC 2024
Kejurnas Sprint Rally 2023 Malang : Trek Diperpanjang Jadi 5,7 Km Ada Tanjakan dan Turunan, Namun Lebih Hi-Speed
Pertamax Green 95, Bahan Bakar Baru Ramah Lingkungan untuk Masyarakat Indonesia
Nicke menjelaskan alasan Pertamina belum juga menurunkan harga minyak mengikuti harga minyak dunia.
Yakni adanya Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 62K/MEM/2020 yang diteken pada 28 Februari 2020 dan baru berlaku per 1 Maret 2020 lalu.
Dalam aturan baru ini, penentuan harga BBM bergantung pada harga produk minyak hasil kilang di Singapura (Mean of Platts Singapore/MOPS) atau acuan Argus, dengan perhitungan formula harganya menggunakan rata-rata harga publikasi 2 bulan ke belakang untuk penetapan harga BBM di bulan berjalan.
"Karena kan dalam membuat formula harga itu kita melihatnya 2 bulan ke belakang dulu," tambah Nicke.Sehingga menurunkan harga BBM di Indonesia harus dihitung dulu dari rata-rata bulan Februari-Maret 2020 lalu.Harga rata-rata minyak pada dua bulan tersebut masih tergolong tinggi, sehingga wajar harga BBM bulan April tidak mengalami penurunan seperti harga minyak dunia lainnya.
"Harga 2 bulan kebelakang itu harganya memang masih tinggi sehingga secara rata-rata sebetulnya kalau kita lihat, harga MOPS itu masih US$ 52,3 per barel. Jadi sesuai dengan itu angkanya segitu," ungkap Dirut Pertamina itu. (wan).