Jum'at, 08/05/2020 19:30 WIB
mobilinanews (Jakarta) – Industri otomotif termasuk bidang usaha yang sangat berdampak ketika merebaknya wabah virus corona seperti saat ini, salah satunya dialami PT. Honda Prospect Motor (HPM).
Dampak pandemi yang semakin meluas dan berkepanjangan ini membuat angka penjualan mobil Honda merosot tajam.
Penjualan retail mengacu data Gaikindo, Bulan Maret mengalami penurunan dibandingkan Bulan Februari. Sementara untuk bulan April kemarin, Honda pun mengungkapkan kondisi penjualannya.
“Sepertinya data ini belum di-upload di Gaikindo ya untuk Bulan April. Memang berat di bulan April kemarin, jualan kami hanya 18 persen dibandingkan tahun lalu,” jelas Yusak Billy, Business Inovation and Marketing & Sales Director PT HPM.
Peugeot Resmi Undur Diri dari Indonesia, Stellantis Pastikan Layanan Purna Jual Tetap Tersedia
Kualitas dan Penjualan Ngejreng, GAC Aion Jadi Mobil Listrik Terbaik di Dunia
Penjualan Mobil Honda Meningkat 19 Persen Pada Maret 2024, Peningkatan Penjualan Periode Lebaran
Hal ini diungkapkannya pada sesi NGOVID yang diadakan Forum Wartawan Otomotif bersama PT HPM via Google Meet pada Jumat 8 Mei 2020, pukul 14.00 - 15.00 WIB.
“Jadi, turun sebesar 82 persen atau penjualan kami tinggal 1.855 unit untuk retail ya. Untuk wholesales, pencapaiannya hanya 10 persen atau 1.183 unit, dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ungkap Billy.
Lebih lanjut dirinya menyebut, untuk retail pada Januari - April 2020 bisa mencapai 37.033 unit atau turun sekitar 27 persen dibandingkan tahun lalu. Dimana pencapaian tahun lalu pada periode yang sama (Januari - April 2019) mencapai 50.457 unit.
“Jadi sangat berat ya, retailnya turun 82 persen dan untuk wholesales turun 90 persen. Seperti kita ketahui aktivitas konsumen terbatas, lalu perekenomian juga turun sekali, jadi pencapaian kami seperti itu. Untuk total market, saya pribadi belum dapat (angkanya),” tutup Billy.
Semoga pandemi cepat berakhir dan geliat industri otomotif nasional bisa kembali normal. Dukungan pemerintah melalui stimulus pun diharapkan mampu mendongkrak kembali gairah industri yang berkontribusi signifikan ini. (anto)