Rabu, 12/08/2020 20:35 WIB
mobilinanews (Bandung) - Rantis 'Maung' 4x4 sedang diproduksi PT Pindad (Persero) Bandung, Jawa Barat tentunya untuk memenuhi pesanan kebutuhan militer dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang telah disepakati.
Dan, diketahui kendaraan taktis tersebut mengadaptasi mesin 2GD-FTV turbodiesel berkubikasi 2.494 cc, milik Toyota Hillux. Toyota di Indonesia merupakan bagian dari PT. Astra International.
Lalu alasan apa yang membuat Pindad kepincut bekerjasama dengan Toyota dan Astra?
"Berdasarkan fakta, supply chain industri otomotif Astra terbilang sudah cukup pioner," ujar Rizka Putranto, Direktur Strategi PT Pindad.
Dealer BYD Cibubur Sebagai Salah Satu Flagship Dealer di Indonesia, Dilengkapi Fasilitas Lengkap
OnePrix 2024 Palopo : Insiden Sikut dan Dorong Akibatkan Pembalap Kehilangan Posisi, Harusnya Disanksi
Brand Kendaraan Listrik BYD, Pastikan Tampil di Ajang PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta
Selain itu, perfoma mesin keluaran Toyota dianggap cukup baik dalam menyuplai tenaga 'Maung'. Itulah yang menjadi pertimbangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan pada 29 April 1983 tersebut.
"Kami juga ada tim riset pastinya untuk mengkaji mengenai industri otomotif yang ada," tambah Rizka Putranto.
Riset dan kajian internal dilakukan terhadap tiga Agen Pemegang Merek (APM) raksasa di Indonesia, yakni Indomobil, Astra dan Krama Yudha Tiga Berlian Motors (Mitsubishi).
Dan dari itu semua, akhirnya Pindad mencoba menggandeng Astra karena dinilai punya banyak jaringan dan supply chain secara industrinya.
Selain Toyota, Astra juga membawahi Daihatsu, Isuzu, Peugeot hingga kendaraan besar United Tracktor (UT).
"Kami juga melihat dari sisi strategic partnership-nya dari industri nasional. Jadi urusan aftersales seperti jaringan bengkel yang memang cukup banyak dan memudahkan nantinya," papar pria berkacamata ini.
Namun ke depannya, Rizka menjelaskan belum tentu perawatan 'Maung' akan memanfaatkan jaringan bengkel Astra. Karena Pindad memiliki divisi perbaikan sendiri. (lila)
Keyword : Maung serius gandeng Toyota PT Pindad Bandung Astra International Rizka Putranto kementerian pertahanan