Sabtu, 12/09/2020 23:59 WIB
mobilinanews (Italia) - Bukan basa-basi kalau Lewis Hamilton bilang Max Verstappen jadi pesaing berat di GP Tuscany 2020 pada Minggu, 13 September 2020. Bukan soal mobil tok, tapi juga fisik.
Tradisi front row kembali diraih duet Mercedes Hamilton - Valtteri Bottas. Di belakang mereka ada Verstappen sebagai penguntit regular dan satu-satunya yang bisa kalahkan Mercedes musim ini.
"Balapan sama sekali tak akan mudah. Akan sulit buat kami menempatkan Max tetap di belakang," kata Hamilton memprediksi lomba yang belum bisa diprediksi paling ideal menggunakan berapa kali pitstop karena baru kali ini sirkuit Mugello dipijak F1.
Catatan waktu Verstappen sepanjang sesi latihan bisa dibilang berimbang dengan dua pilot Mercedes itu. Tampil dengan setelan downforce tinggi, kali ini RB16 besutan Verstappen malah sedikit lebih unggul di lintasan lurus.
Volta Ikut Hadir Meriahkan PEVS 2024 Dengan Luncurkan Warna Baru Tipe Mandala, Brilliant White dan Yellow!
ALVA Umumkan Kerjasama dengan Bank BPD Bali, Permudah Elektrifikasi di Linkungan ASN Pulau Dewata
Meneropong Target Penjualan Jutaan Unit Chery Secara Global
Faktor lain adalah stamina. Hamilton memprediksi soal itu bisa jadi kendala serius dalam balap berdurasi 59 laps dengan total jarak nonstop selama 309,455 km jika race berlangsung normal.
"Kami ini semua atlet yang rajin mengolah fisik. Tapi, race di sini sangat melelahkan. Setiap saat dalam kecepatan tinggi, tekanan G-Force lebih besar, dan akan sangat melelahkan," kata Hamilton yang berusia 35 tahun sementara Verstappen main dalam umur yang masih 22 tahun.
Soal kekuatan stamina ini pada akhirnya juga akan mempengaruhi fokus pembalap. Padahal, seperti disebut Hamilton, sepanjang 59 laps itu mobil akan laju dengan kecepatan gigi 4 ke atas.
Verstappen sendiri masih tak berani menantang duel lawan Mercedes karena sadar gap yang belum signifikan. Ia juga tak melihat faktor fisik akan jadi persoalan khusus.
Mungkin karena itu Team Principal Red Bull Christian Horner coba memantik kembali semangat tempur Verstappen. Sebab, katanya, biarpun kecil peluang meraih gelar 2020 masih terbuka buat driver Belanda itu.
"Mulai sekarang semua race menjadi final buat Max. Kami harus melihat dan memperlakukannya seperti itu," tegasnya.
Akankah Verstappen terpicu? Atau akankah benar faktor staminanya akan jadi keuntungan tersendiri? (rnp)