Senin, 19/10/2020 21:10 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani akhirnya menolak usulan kalangan industri otomotif dan Kemenperin untuk memberlakukan pajak 0% untuk penjualan kendaraan baru.
Tujuan penghapusan pajak tersebut untuk menstimulir industri otomotif yang terdampak pandemi Covid-19, akibatkan penjualan mobil baru merosot drastis.
Dikarenakan daya beli masyarakat juga menurun akibat dampak ekonomi ditimbulkan pandemi yang berlangsung sejak awal Maret 2020.
Salah satu alasan Menkeu Sri Mulyani adalah telah banyak memberikan insentif untuk industri otomotif, namun akan melakukan review kembali jika stimulus tambahan diperlukan dan tidak mengganggu sektor penerimaan pajak untuk negara.
Brio Dominasi Panjualan Honda di April 2024
Penjualan Mobil Honda Meningkat 19 Persen Pada Maret 2024, Peningkatan Penjualan Periode Lebaran
Shugo Watanabe Presiden Direktur Baru Honda Prospect Motor, Visinya Perkuat Elektrifikasi Honda di Indonesia
"Kan sudah ada keterangan resmi jika pajak 0% tidak jadi diberlakukan. Dengan kepastian itu kami berharap masyarakat dan konsumen yang sempat menunda untuk pembelian mobil, bisa melakukan pembelian sekarang," ujar Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) pada preskon virtual dengan media Senin (19/10/2020) siang.
Selain itu, lanjut Billy, beberapa faktor masyarakat menunda membeli mobil adalah pemberlakuan PSBB ketat dan adanya demo/unjuk rasa selama September dan Oktober tahun ini.
Tingkat pemulihan penjualan mobil di Indonesia menurut Billy masih di bawah 50%.
Sedangkan di beberapa negara tetangga seperti Thailand mencapai 80%, Malaysia mendekati 100% dan Jepang dengan 70%.
"Kita semua berharap pandemi segera berakhir, dan bisa menjalankan kehidupan kembali normal serta perekonomian kembali pulih," harap Billy. (bs)
Keyword : Tanggapan Honda atas pembatalan pajak 0% tidak menunda pembelian mobil PT Honda Prospect Motor Yusak Billy