Selasa, 27/10/2020 22:56 WIB
mobilinanews (Spanyol) - Sial dan benar-benar sial! Itu nasib Fabio Quartararo yang memimpin klasemen dengan surplus 10 poin masuk dua race di Aragon. Keluar dari sana malah berbalik kalah 14 angka.
Ia jelas gundah karena kehilangan takhta di klasemen. Sialnya, ia sendiri tak tahu persis apa masalah yang dihadapi.
Di Aragon 2, misalnya, ia gunakan motor yang spek dan setingannya kurang lebih sama dengan Franco Morbidelli. Ban yang digunakan pun sama dengan rekan setimnya di Yamaha/" style="text-decoration:none;color:red;">Petronas Yamaha itu, medium/medium.
Tapi, hasilnya sungguh beda. Franco tampil jumawa dari garis start hingga finish dan meraih P1. Sedangkan Quartararo seperti tak cocok dengan ban tersebut, kesulitan dapatkan grip. Ia yakin persoalannya bukan pada riding style.
GWM Indonesia dan Ideafest Selenggarakan Diskusi Inspiratif Bahas Transformasi Industri Melalui Pengalaman Baru
Hyundai Staria Hybrid: MPV Mewah dengan Teknologi Hybrid Unggulan
Dealer BYD Cibubur Sebagai Salah Satu Flagship Dealer di Indonesia, Dilengkapi Fasilitas Lengkap
"Tapi, saya juga tak tahu persis apa masalahnya. Ini sangat sulit dipahami," kata Quartararo yang kini kalah 14 poin atas Joan Mir (Suzuki) di klasemen.
Ironis karena Quartararo sudah kantongi 3 kemenangan musim ini sementara Mir tak pernah juara tapi konsisten meraih podium.
Karena problem teknisnya terbilang misterius maka Quartararo anggap buang sial saja di Aragon. Ia lupakan kesialan itu dan siap sambut dua race beruntun lainnya di Valencia pada November.
"Saya lega sudah keluar dari Aragon. Valencia sepertinya lebih menjanjikan. Yamaha pun akan lebih cocok di situ karena tidak terlalu menguras ban. Kami akan kencang di sana, tak seperti di Aragon," katanya.
"Setelah itu masuk seri terakhir di Portimao, yang di masa lalu salah satu trek favoritku. Okay saya kalah 14 poin, tapi masih ada 3 race di depan," optimis Quartararo.
Team Principal Yamaha/" style="text-decoration:none;color:red;">Petronas Yamaha, Razlan Razali mengakui perlu pendalaman teknis untuk memahami apa yang terjadi pada motor Quartararo di Aragon. Agar tak terulang di 3 laga penentuan gelar 2020.
"Kami akan duduk bareng dan menentukan bagaimana membuatnya semakin baik," katanya.
Masih ada waktu beberapa hari sebelum race Valencia 1. Yang harus dibidik Quartararo adalah Mir.
Tapi, saat sama juga tak bisa lengah karena rawan disalip Maverick Vinales dan Morbidelli sendiri yang masing-masing hanya terpaut 5 dan 11 poin dengan Quartararo. (rnp)