Sabtu, 31/10/2020 21:15 WIB
mobilinanews (Spanyol) - Pergerakan Jorge Lorenzo menjadi test rider tim Aprilia bukan isu. Juara dunia 3 kali itu mengakuinya.
"Itu opsi alternatif. Prioritas adalah tetap bersama Yamaha. Saya menunggu keputusan manajemen," kata pembalap Spanyol yang besar bersama Yamaha itu.
Ia mengklaim sangat pantas untuk tetap di garasi Yamaha karena penguasaan teknisnya pada M1. Selain itu ia sudah cocok dengan orang-orang Yamaha karena pernah bersama dalam jangka waktu panjang.
"Tak ada yang lebih natural selain saya membawa M1," tegas JL99 merujuk pada isu lain kalau Yamaha tengah membidik Andrea Dovizioso sebagai tester M1 berikutnya.
Chery dan Konsistensi Inovasi Teknologi di OMODA E5, Bukti Keseriusan Dalam Mendukung EV Indonesia
Wuling Resmi Buka Pemesanan Cloud EV di PEVS 2024, Harga Pre-book Rp410 Juta
FIF Terima Fasilitas Pinjaman Berkelanjutan Senilai 60 Juta Dolar
JL menjadi tester setelah cabut dari Repsol Honda di akhir musim 2019. Ia hanya beberapa kali ikut tes, itu pun di atas M1 spek 2019. Terakhir tes di Portimao, performanya dicela Yamaha lantaran kalah 4 detik dari Aleix Espargaro (Aprilia).
Dengan nada protes, ia menyebut tak layak menjadikan hasil Portimao menjadi penilaian dirinya. Sebab, itu adalah event dadakan sehingga ia tak punya persiapan sama sekali.
"Pada Juni lalu Yamaha memberitahu saya kalau tak ada tes lagi hingga Februari tahun depan. Karena itu saya tak berlatih secara kontinyu," ungkap Lorenzo.
Delapan bulan tak di atas motor tentu membuatnya kehilangan segalanya. Kehilangan ritme dan kecepatan, hilang refleks dan reaksi.
"Ketika naik motor MotoGP lagi maka haruslah ada beberapa hari proses penyesuaian. Berlaku buat semua, tak peduli nama Anda Lorenzo, Rossi (Valentino) atau Marquez (Marc)," tegasnya.
Lorenzo akui sudah bicara dengan bos Yamaha Lin Jarvis untuk keinginannya bertahan. Masih menurutnya, Jarvis sebut akan konsultasi dengan pabrikan di Jepang. Dan, hasil itulah yang dinanti Lorenzo sebelum beranjak lebih jauh ke Aprilia. (rnp)