Bahan Baku Melimpah, Indonesia Kebut Investasi Pengembangan Baterai Mobil Listrik!

Senin, 09/11/2020 23:49 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Sebagai langkah kongkrit mendukung percepatan gerakan mobil listrik di Indonesia, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan mendorong investasi pengembangan baterai.

Investasi ini juga diharapkan langkah yang tepat membantu mewujudkan Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam sektor industri mobil listrik yang kompetitif.

"Indonesia memiliki sumber bahan baku penyusun baterai lithium, seperti nikel, cobalt, mangan, alumunium dan ferrum yang cukup melimpah,” ujar Budi Santoso, Direktur Industri Logam Ditjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE).

Persiapan sejak dini tentu dibutuhkan, yakni dengan penguasaan teknologi recycling seperti hydrometalurgi dan penggunaan teknologi AI serta robotik termasuk skill baru dalam pemrosesan baterai listrik.

Budi Santoso menambahkan, usia baterai listrik bisa mencapai 10-15 tahun ke depan.

Sehingga perlu disiapkannya fasilitas recycling (daur ulang) berupa material di dalamnya seperti lithium, nikel, cobalt, mangan dan copper.

“Setiap cell atau modul, dan pack berbeda bentuk, ada yang silinder atau prismatik. Semuanya berbeda tipe di setiap mobil listrik,” terangnya.

Pemerintah juga berharap, mobil listrik beserta material baterainya dapat diproduksi di dalam negeri. (lila)

TERKINI
Halal bi Halal Nissan Terrano Club Sumbar Diselingi Mini Adventure Offroad Bajaj Menggebrak Pasar dengan Peluncuran Pulsar NS400, Jadi Produk dengan Ukuran Terbesar Adrian Newey Ternyata Bukan Pindah ke Ferrari atau Mercedes, Tapi Tim Ini Bakal Menampungnya Spesifikasi Seres E1, Peraih Penghargaan Most Affordable EV Car dalam PEVS 2024