Rekor Buruk MotoGP 2020, Ini 3 Pembalap Paling Sering Jatuh!

Minggu, 29/11/2020 17:48 WIB

mobilinanews (Spanyol) - Hanya 14 seri balap MotoGP 2020 gara pandemi Covid-19. Berkurang 5 dari serial 2019 yang terdiri dari 19 ronde.

Tapi, tingkat kecelakaan justru meningkat sekita 1,2% dari tahun lalu akibat padatnya jadwal. Lantas , siapa `juara` terbanyak dalam katagori kecelakaan?

Pembalap Prancis Johann Zarco (Avintia Ducati) sukses mempertahankan gelar ``juara`` 2019. Ia meraih gelar yang sama pada musim 2020 sebagai pembalap paling banyak celaka di trek MotoGP.

Tahun lalu, Zarco hanya turun mengaspal 16 kali dalam jumlah seri balap 19. Rekornya jatuh 17 kali.

Tahun ini dengan 14 seri balap, ia tampil utuh namun alami celaka sebanyak 15 kali (sesi latihan, QTT maupun raceday). Sesi tes tak masuk hitungan. Hanya 15, tapi itulah angka tertinggi yang dialami pembalap MotoGP 2020.

Peringkat kedua dihuni rookie Alex Marquez (Repsol Honda) yang terpental 14 kali bersama besutan Honda RC213V-nya.

`Podium` 3 ditempati rider senior Aleix Espargaro (Aprilia) dengan jumlah klontang sebanyak 12 kali.

Selain lebih banyak, `kualitas` dan daya rusak yang ditimbulkan Zarco pun lebih hebat. Kalau Alex dan Espargaro hanya rugi sendiri, maka agresivitas Zarco sangat merugikan pembalap lain.

Tubrukan horornya terhadap Franco Morbidelli yang membuat motor mereka beterbangan di Sirkuit Red Bull Ring Austria dan nyaris menghantam kepala Valentino Rossid dan Maverick Vinales.

Insiden tersebut tak hanya menghancurkan satu unit Yamaha YZR-M1 dan DesmosediciGP,  tapi juga memotong poin penting Morbidelli di klasemen.

Yang paling mengenaskan adalah hantamannya terhadap Andrea Dovizioso pada lap pembuka GP Catalunya, Spanyol.

Itu membuat Dovi DNF, gagal memetik poin, dan sekaligus kehilangan posisi sebagai pemimpin klasemen sementara. Sebuah kerugian yang tak tergantikan oleh ribuan kata maaf dari Zarco.

Posisi 3 terendah dihuni oleh Danilo Petrucci (Ducati) yang hanya 2 kali jatuh dalam 14 race weekend. Sementara Dovi dan Vinales masing-masing jatuh 4 kali.

Kenaikan tingkat kecelakaan ini meski jumlah balapan berkurang dinilai karena tantangan fisik dan mental yang lebih tinggi dari musim sebelumnya. Akibat pandemi Coronavirus, 14 race dikemas hanya dalam waktu 19 minggu.

Tiga diantarranya malah triple-headers atau tiga pekan berturut balapan. Faktanya, kecelakaan lebih banyak terjadi pada race ke-2 atau ke-3. (rnp)

 

 

 

 

TERKINI
PEVS 2024 : Wuling Resmi Membuka Pemesanan Mobil Listrik Cloud EV, Segini Harganya Bus Trans Juragan 99 Diberi Nama-nama Lucu dan Unik, Terinspirasi Kartun dan Anime Mitsubishi Fuso Mensupport Jambore Canter Mania di Jambi, Solidaritas Tiada Batas! PEVS 2024: Dukung Percepatan Transisi Kendaraan Listrik di Indonesia