Sabtu, 19/12/2020 22:52 WIB
mobilinanews (Italia) - Untuk kali pertama Carlos Sainz berkunjung ke markas sekaligus pabrik Ferrari di Maranello, Italia.
Bukan hanya `wisata` keliling dan mencocokkan tempat duduknya di kokpit Ferrari SF21, tapi juga untuk mendengarkan petuah penting bahwa tak ada istilah pembalap utama dalam tim ini.
Sainz bergabung dengan The Prancing Horse mulai musim depan. Uji coba pertamnat membesut Ferrari direncanakan bulan depan dinatas mobil spek 2018 sebagaimana ketentuan FIA untuk tes yang tidak resmi.
Mantan pembalap McLaren itu tak hanya berkenalan dengan seluruh staf Maranello, tapi juga mendapat arahan awal yang menggembirakan karena ia bukanlah driver pembantu di Ferrari. Ia punya status setara dengan Charles Leclerc.
Halal bi Halal Nissan Terrano Club Sumbar Diselingi Mini Adventure Offroad
Bajaj Menggebrak Pasar dengan Peluncuran Pulsar NS400, Jadi Produk dengan Ukuran Terbesar
Adrian Newey Ternyata Bukan Pindah ke Ferrari atau Mercedes, Tapi Tim Ini Bakal Menampungnya
Itu ditegaskan langsung bos Mattia Binotto di depan Sainz dan Leclerc agar tak mengulang peristiwa 2019 saat hubungan Leclerc dan Sebastian Vettel sangat buruk dan bawa kerugian besar buat tim. Saat itu Vettel dalam status number one tapi di tengah jalan malah ditekuk Leclerc yang baru masuk Ferrari. Leclerc pun jadi anak emas dan langsung dikontrak jangka panjang, sementara Vettel harus keluar dari tim dan digantikan Sainz ini.
"Tak ada dalam kontrak yang menyebut Charles pembalap nomor satu. Kalian memiliki kesempatan sama sejak awal musim," tegas Binotto.
Melihat kekuatan rival, Mercedes dan Red Bull dengan skuad barunya, target realistis Ferrari musim depan adalah bertarung dalam katagori kejuaraan dunia konstruktor. Kejuaraan yang mensyaratkan dua pembalap rutin mencetak poin.
"Itu sebabnya kedua pembalap harus mematuhi apa yang diputuskan tim, sadar bahwa kepentingan tim menjadi prioritas. Saya yakin Carlos dengan pengalaman dan bukti prestasinya bisa memenuhi harapan kami," imbuh Binotto.
Sainz tentu manggut-manggut saja mendengar arahan bos barunya. Yang jelas, katanya, ia tak sabar mengenakan seragam Ferrari, tim yang menjadi impian banyak pembalap.
Untuk beradaptasi dengan tim yang lekat dengan budaya dan gengsi Italia itu, Sainz juga mulai membiasakan diri dengan berbicara dan.menulis dalam Bahasa Italia. Itu satu hal yang tidak dilakukan hanya oleh Kimi Raikkonen saat di Ferrari.
"Ciao a tutti! Nuovo colore, nuovo famiglia! @ScuderiaFerrari," tulis putra pereli top Carlos Sainz Sr itu di akun twitternya.
Arti kalimatnya: Halo Semuanya! Warna baru, keluarga baru! @ScuderiaFerrari. (rnp)