Rabu, 30/12/2020 00:22 WIB
mobilinanews (Jakarta) - Selama masa pandemi, beberapa agenda balap di Indonesia terpaksa dihentikan untuk mencegah adanya penyebaran virus corona.
Namun, meski harus dihentikan untuk sementara waktu tapi pembalap yang haus akan adrenalin balap kembali terpuaskan dengan adanya event balap yang digelar secara simulator (Sim Racing).
Melihat tren penggunaan simulator balap yang terus meningkat, ditanggapi positif Demas Agil, pembalap Toyota Team Indonesia.
Menurut Demas Agil, dengan adanya industri digital motorsport tersebut, bisa menjadi salah satu solusi bagi mereka yang masih terbentur beberapa hal untuk bisa melakoni balap sungguhan di sirkuit.
Alvin dan Avila Bahar Coach di P1 Digital Motorsport, Kombinasi Saling Lengkapi Buat Calon Pembalap Yang Beragam
Ketum IMI Pusat Bamsoet dan Menpora Dito Ariotedjo Resmikan P1 Digital Motorsport di Black Stone Garage Jakarta
Pembalap Mobil Senior Fino Saksono Akhiri Masa Lajang, Menikah Dengan Priescilla Angelline Karamoy
"Kalau menurut saya, perlu banget dan penting banget adanya Sim Racing ini. Karena ada anak-anak kecil yang cita-citanya menjadi pembalap. Dan ada juga yang belum diizinkan orang tuanya untuk balap sungguhan. Cuma mereka terpentok aja harus balapan beneran dan menyiapkan mobil, dengan budget yang enggak kecil juga," buka Demas.
Di samping itu, dengan adanya balap simulator ini mereka tidak harus membeli peralatannya.
Karena saat ini, Indonesia memiliki P1 ADMI Motorsport di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, yang menyediakan peralatan lengkap balap simulator, yang bisa dijadikan ajang latihan berbayar.
Dengan begitu, orang tua dari calon pembalap tersebut bisa melihat seperti apa progres yang dihasilkan.
"Kalau langsung balapan itu juga ada bahaya, dan orang tuanya mungkin tidak mensupport. Lain dengan simulator, ini kan hal yang berbeda, orang tuanya bisa kasih dulu dan melihat progresnya seperti apa, apakah bisa direalisasikan menjadi pembalap sungguhan."
"Kalau ditanya perlu atau tidak, menurut saya perlu banget untuk pembibitan dan pengembangan di usia dini," terang Demas Agil. (hf)