Wow, Pabrik Baterei Mobil Listrik Senilai Rp 142 Triliun Akan Dibangun Di Batang!

Rabu, 30/12/2020 13:59 WIB

mobilinanews (Jakarta) – Groundbreaking proyek industri sel baterai mobil listrik terintegrasi akan dilakukan pada semester I tahun  2021. Proyek akan dieksekusi LG Energy Solution Ltd bekerja sama dengan Konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Hal itu disampaikan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia di Jakarta, Rabu (30/12/2020).

“Doakan ini tidak akan lama. Kemungkinan besar akan dilakukan (groundbreaking) pada semester pertama 2021. Ini bukan MoU-MoU-an, enggak. Tahun 2021 semester pertama, insyaaAllah tahap pertama akan dimulai pembangunan pabriknya," ujar Bahlil.

Bahlil sebelumnya telah menandatangani Nota Kesepahaman alias MoU dengan LG Energy Solution di Seoul, Korea Selatan pada 18 Desember 2020. Penandatanganan disaksikan Menteri Perdagangan, Perindustrian, dan Energi Korea Selatan Sung Yun-mo.

MoU itu berisi kerjasama proyek investasi raksasa dan strategis di bidang industri sel baterai kendaraan listrik terintegrasi dengan pertambangan, peleburan atau smelter, pemurnian alias refining, serta industri prekursor dan katoda.

Nilai rencana investasi mencapai US$ 9,8 miliar atau sekitar Rp 142 triliun dengan asumsi nilai tukar Rp 14.500 per dolar Amerika Serikat.

Bahlil mengatakan poin-poin yang tertuang dalam nota kesepahaman sudah dibahas dengan perusahaan pelat merah yang terlibat. Rencananya, pada Januari 2021 akan ada penandatanganan kontrak dengan konsorsium BUMN dan Februari 2021 proyek bisa masuk ke tahap pertama

Kementerian BUMN telah menyiapkan konsorsium MIND ID yang terdiri dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Pertamina, dan PT Perusahaan Listrik Negara.

MIND ID akan berkolaborasi dengan LG. Menteri BUMN Erick Thohir memastikan investasi ini berjalan dari sisi produksi dan juga memiliki pasar di dalam dan luar negeri.

Sebagian proyek nantinya akan berlokasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. Kawasan industri seluas 4.300 ha ini merupakan percontohan kerja sama pemerintah dan BUMN dalam menyediakan lahan yang kompetitif dari sisi harga, konektivitas, dan tenaga kerja.

Rencananya, sebagian baterai yang dihasilkan dari proyek ini akan disuplai ke pabrik mobil listrik pertama di Indonesia yang sudah lebih dahulu ada dan dalam waktu dekat akan segera memulai tahap produksi.

Dalam realisasi investasi proyek, perusahaan patungan ini akan memprioritaskan bekerjasama dengan pengusaha nasional, pengusaha nasional yang ada di daerah dan UKM (Usaha Kecil dan Mikro) lokal yang memiliki kapabilitas dan kapasitas dalam setiap rantai pasok.

Dengan demikian diharapkan dapat menggerakkan perekonomian nasional yang berdampak positif bagi daerah.

"Investasi ini akan menjadi model kolaborasi komplet yang melibatkan perusahaan asing dengan reputasi global, BUMN yang mumpuni, dan pelaku ekonomi swasta nasional/daerah yang kuat," tegas Bahlil. (hilary)

 

TERKINI
Sukses Gelar Porsche Sprint Challenge Indonesia, Bagoes Hermanto Terima Penghargaan Porsche Motorsport Night of Champions Suzuki Address 125 2024: Skutik Matic Modern Bernuansa Klasik Yang Tampil Elegan Sambangi Tempat Bersejarah, Wahana Makmur Sejati Ajak Media City Touring Pakai Honda Stylo GT Radial Dukung Daihatsu Kumpul Sahabat Bekasi di Harapan Indah Bekasi Esok