Harapan Pelaku Balap Motor Kepada IMI Pusat di Bawah Bamsoet

Selasa, 05/01/2021 13:25 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Penyusunan pengurus IMI Pusat belum lagi rampung dan juga belum diumumkan, harapan sudah begitu melambung dari komunitas balap, termasuk olahraga roda dua. Apalagi segmen roda dua mengisi sekitar 70% kegiatan di IMI.

"Yang pertama, tentu harus dipilih pengurus yang mantan pembalap atau pembalap senior untuk Waketum Olahraga Sepeda Motor. Karena apa? Mantan atlet tentu memiliki feel tepat terhadap apa yang dibutuhkan pembalap," ujar Vicky, senior otomotif dari Bali.

Kemudian, paham akan keinginan pembalap. Ini dianggap Vicky menjadi penting, karena kalau tidak akan lahir kebijakan/peraturan yang tidak pro pembalap.

 "(Pengurus) Yang lalu itu, hanya Pak Jeffrey JP yang saya lihat mantan pembalap (navigator). Lainnya entah dari mana," lanjut sosok yang ikut mengorbitkan crosser Johny Pranata dan merupakan ayahanda juara Supercross Asia dan juara nasional Supermoto, Diva Ismayana.

Kemudian soal apresiasi terhadap pembalap, menurut Vicky tak hanya dengan sekadar IMI Award, melainkan lebih kepada keterlibatan IMI sebagai 'orang tua pembalap'.

"Misalnya, membantu berkomunikasi dengan KBRI di mana pembalap Indonesia akan berlomba di negeri bersangkutan. Atau sekadar penyambutan di Bandara atau di kantor IMI. Tidak harus apresiasi itu berupa uang, melainkan lebih kepada perhatian," harap Vicky.

Irwan Ardiansyah, mantan juara nasional motocross 7 kali melihat banyak yang perlu diperbaiki di IMI Pusat.

"Seperti misalnya, kenapa pembalap Indonesia yang akan balap di luar negeri mesti bayar start permission ke IMI? Padahal, itu kan dari FIM hanya diminta mengisi form aja sebenarnya," ungkap Dian, panggilan akrabnya.

Mestinya lanjut Dian yang berbisnis perlengkapan balap, membina putra-putrinya sebagai crosser dan tinggal di Yogyakarta, IMI membantu (uang saku) pembalap tersebut, karena balap ke luar negeri dengan biaya sendiri dan untuk mengharumkan nama Indonesia dan IMI juga.

"Terus kebijakan dari bidang roda dua dengan menerapkan one make tyre (satu merek ban). Ini kan 'membunuh' pembalap dan tim, karena pembalap banyak disponsori merek ban yang berbeda. Ada IRC, FDR, Pirelli, FDR, Corsa, dan lain-lain. Kalau dibuat one make tyre, kan IMI yang untung, pembalapnya buntung," tutur Dian.

Dan satu hal lagi menurut Dian, mestinya tahun lalu IMI tetap menggelar event balap Kejurnas. 

"Namun dengan Protokol Kesehatan yang ketat. Kelas dibatasi dan peserta dibatasi misalnya hanya 15 besar aja hasil tahun lalu, diundang hadir Satgas Covid untuk ikut mengawasi. Dengan maju mundur seperti kemarin, kasihan pembalap dan tim. Industri motorsport jadi mati suri," papar Dian.

Padahal, FIM maupun FIA berusaha keras bagaimana misalnya MotoGP dan F1 tetap harus digelar dalam kondisi pandemi Covid. Karena menurut Dian, memikirkan pembalap dan industri motorsport.

"Maka itu di bawah kepemimpinan Bamsoet yang sudah mencanangkan akan 'gas pol rem blong', tahun ini mesti ada Kejurnas balap dan non-Kejurnas. Dengan menerapkan Prokes, dan teknisnya itu bisa dibahas tersendiri," tegas Dian.

Rafid Topan Sucipto, pembalap motor senior Indonesia dan pernah berlaga di ajang Moto2, mengharapkan pengurus baru IMI Pusat yang ngerti balap dan memperhatikan pembalap dengan serius.

"Karena banyak pembalap roda dua yang perlu bantuan sponsor agar bisa optimal untuk mencapai prestasi baik nasional maupun international," ungkap Rafid Topan.

"Contoh salah satunya orang seperti Pak Judiarto. Beliau sangat perhatian dengan pembalap roda dua dan roda empat, seperti saya bisa tampil di Moto2 juga berkat beliau. Dan, Rio Haryanto pernah dibantu sampai ke ajang balap tingkat dunia," lanjut Rafid Topan.

Selain Judiarto, menurut Rafid Topan, yang dianggap cocok untuk menjadi bos olahraga sepeda motor IMI Pusat periode 2020-2024 adalah Anggono Iriawan dan Dyan Dilato.

"Saya sangat berharap bisa dirombak total tidak ada orang-orang lama yang masih di pengurusan IMI Pusat, karena saya ingin Pak Bamsoet sebagai Ketum IMI yang baru bisa lebih sukses dan mendunia," ujar Topan apa adanya. 

Wah wah...(tim mobilina)

TERKINI
Mazda CX-60: Tawarkan Eksklusivitas dan Kinerja yang Mumpuni di Pasar Indonesia BYD Resmi Meluncurkan Sea Lion 07: SUV Pesaing Tesla Model Y PEVS 2024 : Motor Listrik Gesits untuk Semua, Cicilan Ringan dan Nggak Pake Uang Muka PEVS 2024: Keeway EV Hadirkan 5 Model Terbaru dengan Subsidi Besar, Awas Jangan Sampai Lolos