MotoGP 2021: Tutup Kelemahan di QTT, PR Besar Shinichi Sahara di Skuad Suzuki

Senin, 18/01/2021 11:42 WIB

mobilinanaews (Italia) - Keluhan terbesar joki Suzuki tahun lalu adalah performa single lap di babak kualifikasi, tak pernah bagus. Boro-boro front row, untuk dapat baris dua saja kadang susah.

Ini pekerjaan ekstra buat Shinichi Sahara yang kini jadi pemimpin tunggal sepeninggal Davide Brivio ke F1.

Meski buruk di kualifikasi, uniknya penampilan duet Alex Rins dan Joan Mir selalu lebih apik di raceday. Sering finish melebih starting grid-nya. Logika sederhananya, seperti kata Rins, mereka akan bisa finish lebih baik jika berawal dari posisi start lebih bagus. Posisi itulah yang harus didapatkan pada sesi kualifikasi.

Repotnya, regulasi mengatakan tak boleh ada pengembangan mesin baru untuk 2021. Mesin spek 2020 dilanjut ke musim ini sebagai langkah penghematan seluruh tim yang keuangannya terganggu oleh pandemi Covid-19. Maka Suzuki harus mencari celah selain mengutak-atik mesin untuk menutupi kelemahan di kualifikasi tadi.

"Dari sisi pandang teknik, kami selalu punya ide-ide baru untuk membuat motor lebih baik. Peraturan ini berlaku buat semua tim, bukan satu hal yang perlu dirisaukan. Secara umum paket motor 2020 kami sangat baik, itu jadi keuntungan. Tinggal kami fokus pada area pengembangan yang boleh dilakukan," ucap Sahara yang merupakan pemimpin proyek Suzuki MotoGP,  juga mengomandani operasional sehari-hari setelah tandemnya, Brivio, memutuskan hijrah ke F1.

Ia tak menjelaskan area mana yang akan dibedah. Seperti yang lain maka yang paling mungkin diotak-atik adalah aerodinamika, sasis maupun kinerja kaki-kaki. Yang pasti, katanya, Suzuki sudah punya langkah sendiri yang hasilnya baru akan diketahui pada tes pra musim mendatang di Losail, Qatar.

"Kami memang ingin memperbaiki performa di kualifikasi untuk dapatkan posisi start yang lebih baik. Tapi, itu harus bisa didapat tanpa kehilangan keseimbangan yang sudah ada. Tanpa kehilangan bagian yang sudah baik saat race," katanya.

Bagaimana caranya, itulah yang ia dan stafnya harus dapatkan. Tentu sangat tak mudah mengambil keuntungan pada satu sektor tanpa mengurangi keuntungan dari sektor lain. 

Semakin tak mudah karena Sahara dan seluruh krunya kini terbebani status juara bertahan setelah Mir raih gelar juara dunia tahun lalu.

Juga beban lain untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Suzuki tak berubah tanpa Brivio. (rnp)

TERKINI
Paguyuban Motor 4,5% SiPalingPaham Turut Meriahkan The Distinguished Gentleman’s Ride 2024 di Jakarta: Kita Semua Sama Grup Motor Super Ugal Sunmori dan Kunjungi Warung Solo di Kemang: Parkirannya Luas Banget Bamsoet Hadiri HUT ke-6 Motor Besar Indonesia dan Resmikan Basko Auto Gallery di Jakarta Komunitas Toyota Hardtop Padang Gelar Aksi Sosial di Sungai Pinang, Pesisir Selatan, Membangun Sebuah Mushalla