Senin, 18/01/2021 23:20 WIB
mobilinanews (Inggris) - Saat ini Honda tengah bekerja sangat keras menyiapkan mesin yang dipasok ke tim Red Bull dan AlphaTauri. Pabrikan Jepang ini ingin melewati musim terakhirnya di F1 sebagai penantang di kejuaraan dunia.
Tiga kemenangan tahun lalu menjadi penyemangat Honda untuk bersiap lebih keras. Meraih jumlah kemenangan lebih banyak pada musim 2021 dan tentunya bisa berharap menjadi penantang Mercedes dalam perebutan gelar.
Itu cara terbaik untuk mengakhiri keberadaan Honda di kancah F1 pada akhir musim 2021.
Jelas tak mudah mengingat dominasi Mercedes yang sangat dominan sejak era hybrid diperkenalkan ke F1 pada 2014.
Hampir 100 Peserta Mengikuti Kompetisi Safety Riding Motor Honda Regional Jakarta-Tangerang, Ini Daftar Pemenangnya
IMI Pusat Menyurati Ketua IMI Nusa Tenggara Barat Terkait Pembatalan MXGP 2024 di Sumbawa dan Lombok, Ini Alasannya
Mendukung Pelari Perempuan Berprestasi, Mazda Jadi Official Vehicle Partner Women Half Marathon 2024 Jakarta
Direktur Teknik Honda Toyoharu Tanabe sadar betul kalau ambisi mengalahkan Mercedes tahun ini sangatlah sulit diwujudkan. Tetapi para insinyurnya sangat antusias mempersiapkan diri, dengan cara kerja keras dan prinsip sekarang atau tidak sama sekali. Ya, ini adalah kesempatan terakhir Honda.
"Tentu saja semangat itu harus kami imbangi dengan pengembangan teknis. Kami tengah mengembangkan unit tenaga baru untuk menambah keandalan mobil," tutur Tanabe.
Ia sadar saat ini Honda masih di belakang Mercedes. Dan, saat sama rival lain juga tidak tidur dan sama-sama kerja keras mempersiapkan diri masuk kompetisi. "Jadi, tidak mudah mengatakan kami akan menang. Namun, itu adalah tujuan kami."
Tak hanya Honda. Red Bull Racing yang jadi pengusung utama mesin Honda pun sama berambisinya menjadi penantang Mercedes tahun ini. Untuk itulah mereka merekrut Sergio Perez sebagai pendamping Max Verstappen, agar bisa lebih leluasa mengatur strategi pada saat raceday.
Red Bull sendiri sudah berbenah dengan sasis dan paket aerodinamikanya berbasis RB16 besutan tahun lalu. Tak ada pengembangan radikal karena terdapat 40% dari RB16 yang digunakan. Sisanya yang 60% adalah terobosan baru. Itu sebabnya kode mobil ini pun berubah dari RB16 menjadi RB16B.
Dan, dari sektor pengemudi pun tak kalah ambisius dengan Honda dan petinggi tim. Max Verstappen kembali mencanangkan diri sebagai penantang Lewis Hamilton dalam perebutan gelar.
Para pengamat F1 pun sepakat hanya pembalap Belanda ini yang berpotensi jadi pesaing joki Mercedes. Tentu jika power unit baru yang dikembangkan Honda sama ampuhnya dengan paket baru yang diusung RB16B. (rnp)