Selasa, 19/01/2021 21:14 WIB
mobilinanews (Inggris) - Sergio Perez bukan hanya bertalenta, tapi juga driver F1 yang punya sponsor pribadi bernilai puluhan juta USD. Dengan sokongan dana dari taipan Meksiko Carlos Slim, Perez salah satu driver yang diminati banyak tim F1.
Saat Red Bull Racing mencari pembalap yang sepadan dengan Max Verstappen untuk 2021, jumlah uang yang dibawa itu jadi salah satu kelebihan Perez dibandingkan Nico Hulkenberg.
Bahwa kini Perez sudah benar-benar jadi pendamping Verstappen, ternyata sama sekali tak terkait dengan nilai sponsor yang datang dari Meksiko. Setidaknya begitulah pernyataan Team Principal Red Bull Racing Christian Horner.
"Kami tak butuh sponsornya. Sama sekali tak bergantung pada hal itu," tegas Horner.
Motor Listrik Keeway KL1500GS Dijual Cuma Rp 16.5 Juta, Inilah Spesifikasi Lengkapnya!
Hyundai Ajak Pemilik IONIQ 5 dan IONIQ 6 Lakukan Pembaruan Software Bermasalah, Menjamin Keamanan Konsumen
Mazda Indonesia Resmi Buka Diler Baru di Jemursari, Surabaya, Ini Fasilitas Unggulannya
Perez direkrut, katanya, hanya untuk satu musim 2021 dengan keyakinan ia bisa memberi tekanan kepada Verstappen lebih dari yang dilakukan Alex Albon sebagai pendamping Verstappen sebelumnya.
Namun, ia akui ada sisi lain yang menguntungkan Red Bull saat meminang Perez. Tak lain adalah publikasi yang sangat besar di Amerika latin, khususnya di Meksiko, di sepanjang proses perekrutan Perez lalu.
Itu menggambarkan betapa besar popularitas Perez di wilayah tersebut yang tentunya akan menguntungkan Red Bull sebagai sebuah brand dengan berbagai platform yang dimiliki.
"Sepanjang perekrutan pembalap Red Bull, ini yang paling menarik perhatian. Publisitas dan minat publik sangat tinggi. Kami melihat pertumbuhan traffic-nya dari Amerika Latin sangat luar biasa. Ini bagus buat Formula 1."
Perez ditarik Red Bull dengan tujuan sebagai `pengumpan` untuk Verstappen, menjadi lawan yang sepadan tetap bukan untuk mengalahkan. Jika waktu tempuh keduanya berdekatan di saat kualifikasi maka Red Bull akan lebih leluasa mengatur strategi saat balapan.
Agar beda dengan tahun lalu dimana Verstappen hanya berjuang sendirian melawan kubu Mercedes.
Mencermati kapasitas dan agresivitas Perez, bukan tak mungkin Perez bukan hanya jadi sparring partner tapi bisa saja jadi musuh Verstappen untuk saling mengalahkan. Verstappen sendiri sudah antisipasi hal itu.
"Sudah pasti ia ingin mengalahkan saya. Itu alami. Saya senang jika demikian dan saya pun ingin mengalahkannya lebih dulu. Setelah itu baru mengalahkan yang lain," ucap driver Belanda itu. (rnp)