Minggu, 31/01/2021 19:47 WIB
mobilinanews (Inggris) - Pada tes pra musim 2020 tim Mercedes memperkenalkam teknologi inovatif DAS (Dual Axis Steering). Langsung bikin heboh karena W11 langsung mantap dan stabil di trek lurus maupun di dalam tikungan hanya dengan cara pembalap menarik dan menekan kemudi saat balapan.
Dengan menarik atau menekan batang kemudi di dalam kokpit, setingan kaki-kaki W11 langsung berubah untuk penggunaan di dalam tikungan maupun saat berada di titik awal lintasan lurus. Dari segi catatan waktu, keuntungan yang diperoleh sangatlah kecil. Tapi, dari segi stabilitas dan daya tahan ban, it sangat membantu.
Tentu saja banyak tim lain yang protes. FIA pun menetapkan boleh digunakan sepanjang musim 2020 tapi harus dibuang pada musim 2021.
Kini jelang musim 2021 Mercedes membangun W12 tanpa DAS. Membuat pembalapnya harus kembali ke sistem kemudi konvensional sebagaimana 9 tim F1 lainnya.
Suzuki Address 125 2024: Merangkai Unsur Khas Motor Matic Klasik dan Modern dengan Elegan
Sambangi Tempat Bersejarah, Wahana Makmur Sejati Ajak Media City Touring Pakai Honda Stylo
GT Radial Dukung Daihatsu Kumpul Sahabat Bekasi di Harapan Indah Bekasi Esok
"Saatnya bilang selamat tinggal pada DAS, itu seperti kawan lama buat saya. Sangat menyedihkan, tapi begitulah aturannya. kami harus kembali ke sistem lama seperti yang lain," ucap Direktur Teknik Mercedes James Allison.
Kesedihan Allison wajar terjadi. Sebagai orang teknik, ia dan seluruh kru pada divisinya memang wajib melakukan terobosan-terobosan inovatif untuk pengembangan teknollogi mobil. DAS salah satu inovasi yang seharusnya diapresiasi. Ia pun mengakui kalau peranti itu membawa keuntungan buat W11 dibandingkan besutan kompetitor.
"Tahun lalu performa mobil kami sangat bagus di beberapa jenis karakter sirkuit. DAS adalah hal yang sangat bermanfaat untuk mendapatkan performa tersebut. Sekarang dengan perasaan sedih kami harus berpisah," imbuh Allison.
Menarik menunggu daya gempur W12 tanpa DAS bulan depan di sesi winter test dan seri pembuka F1 2021 di Bahrain. Masihkah mereka sulit dikalahkan? (rnp)