Aplikasi Pengecasan Charge.IN Mendapat Apresiasi, Permudah Kontrol Baterei Kendaraan Listrik

Selasa, 02/02/2021 18:27 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Pemerintah optimis populasi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) bisa masif mengaspal di jalanan Indonesia dalam waktu dekat. Hal ini dukung adanya aplikasi pengisian baterai berupa Charge.IN hasil terobosan PT Perusahaan Listrik Negara.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana menegaskan, kehadiran aplikasi ini akan mempermudah pengguna dalam mengontrol dan memonitor pengisian baterai mobil atau motor listrik di stasiun pengisian (SPKLU).

"Kami berharap PLN dapat terus mengembangkan teknologi aplikasi ini, salah satunya penambahan fitur dan kemudahan metode pembayaran pengisian kendaraan listrik yang pada akhirnya menarik minat masyarakat beralih ke KBLBB," ungkap Rida mewakili Menteri ESDM Arifin Tasrif pada launching aplikasi Charge.IN secara virtual, Jumat (29/01/2021) lalu.

Sebagai aplikasi charging pertama pengisian di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), aplikasi ini diharapkan dapat mendukung percepatan program KBLBB seperti diamanatkan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan dan dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 tahun 2020.

Dukungan terhadap pembangunan ekosistem KBLBB juga diberikan Kementerian Perhubungan. "Kementerian Perhubungan telah berkomitmen  mendukung program tersebut dengan menerbitkan beberapa regulasi terkait KBLBB, salah satunya terkait kesiapan berbagai insfrastruktur bidang pengujian tipe kendaraan bermotor," ujar Menhub Budi Karya Sumadi.

Program kendaraan listrik ini sejalan dengan upaya menekan impor BBM dalam Grand Strategi Energi Nasional yang tengah disusun Pemerintah. Sebanyak 2 juta unit mobil dan 13 juta unit motor listrik pada tahun 2030.

Upaya tersebut diharapkan dapat menggantikan konsumsi BBM sekitar 77 ribu barel per hari, sehingga menurunkan emisi GRK sebesar 7,23 juta ton CO2e.

Hingga saat ini telah terbangun 101 unit Charging Station pada 73 lokasi yang tersebar di beberapa area seperti SPBU, SPBG, perkantoran, perhotelan, pusat perbelanjaan, area parkir, maupun rest area di sepanjang jalur tol.

Pemerintah menyambut baik berbagai upaya PLN mendukung percepatan infrastruktur KBLBB, dengan penambahan jumlah SPKLU di berbagai titik lokasi.

Sesuai ketentuan Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2020, PLN mendapatkan penugasan penyedian infrastruktur pengisian kendaraan bermotor listrik dengan rencana penambahan hingga 24.720 unit untuk 10 tahun ke depan.

"PLN berharap kehadiran Charge.IN dapat mendorong pergerakan penggunaan KBLBB ke depan menjadi lebih masif sehingga pada akhirnya ketika kita semua beraktivitas bersama-sama mengunakan KBLBB, maka akan tercipta udara yang lebih bersih, lebih efisien, membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih ramah lingkungan dan modern," ungkap Direktur Utama PLN, Zulkifli Zain.

Sebagai informasi, pada 17 Desember 2020, Kementerian ESDM telah melakukan Public Launching KBLBB. Berbagai instansi telah menunjukkan komitmennya dalam mempercepat KBLBB, untuk penggunaan KBLBB sebanyak 757.139 unit kendaraan roda dua dan 19.220 unit roda 4 sampai dengan 2025. (hf)

TERKINI
Brand Kendaraan Listrik BYD, Pastikan Tampil di Ajang PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta OnePrix 2024 Palopo Sulsel : Andi Gilang Crash, Hafid Pratama Sabet Juara Kelas OP1 Expert Race 2 MotoGP Spanyol 2024 : Francesco Bagnaia Pimpin Skuad Ducati, Kuasai Podium Juara OnePrix Palopo 2024 : Andi Gilang dari ART Yogyakarta Juara OP1 Expert, Diwarnai Hujan Deras dan Red Flag