Sabtu, 06/02/2021 23:59 WIB
mobilinanews (Spanyol) - Double crown tahun lalu, juara dunia pembalap dan kejuaraan tim, membuat Suzuki merasa realistis saja mematok target tinggi tahun ini: memborong gelar pembalap, tim dan manufaktur. Padahal dua pembalapnya sudah niat saling mengalahkan sejak awal.
Target ambisius itu dicanangkan pemimpin proyek MotoGP Suzuki Shinichi Sahara. Selain itu ia juga minta pembalapnya, Joan Mir dan Alex Rins, finish 1-2 di klasemen akhir pembalap setelah tahun lalu P1 dan P3.
Itu tentu saja menjadi tekanan mental para riders-nya, terutama Mir sebagai juara dunia bertahan. Untungnya ia mengaku sudah terbiasa mendapat tekanan seperti itu, baik di luar maupun di dalam tim.
"Saya selalu berpikir positif. Justru senang mendengar target itu. Berarti ia ingin tim ini lebih bagus dari yang sudah kami raih. Tentu tak mudah. Tapi jika kami bisa pertahankan mentalitas seperti tahun lalu, maka target itu bukan hal yang mustahil," kata Mir.
Hampir 100 Peserta Mengikuti Kompetisi Safety Riding Motor Honda Regional Jakarta-Tangerang, Ini Daftar Pemenangnya
IMI Pusat Menyurati Ketua IMI Nusa Tenggara Barat Terkait Pembatalan MXGP 2024 di Sumbawa dan Lombok, Ini Alasannya
Mendukung Pelari Perempuan Berprestasi, Mazda Jadi Official Vehicle Partner Women Half Marathon 2024 Jakarta
Tanpa perubahan mesin, ia yakin perubahan set up elektronik dan aerodinamika pada GSX-RR 2021 akan membuatnya lebih kencang musim ini sembari mempertahankan stabilitas yang sudh bagus tahun lalu.
"Motor kami bukan paling kencang, tapi bukan pula paling lemah. Saya kira tingkat persaingan masih akan sekeras tahun lalu," lanjutnya.
Ia sadar sebagai juara bertahan maka semua pembalap di grid MotoGP tahun ini berusaha mengalahkannya, termasuk rekan satu timnya sendiri.
Ya, Rins sejak awal memang bertekad kalahkan Mir terlebih dahulu sebelum berpikir mengalahkan pembalap tim lain. Sebaliknya, Mir juga begitu.
"Alex akan menjadi lawan yang tangguh seperti tahun lalu. Musim lalu, ia bisa di 3 Besar klasemen meski beberapa kali mengalami nasib kurang baik saat race. Tahun ini ia pasti lebih termotivasi. Sepertinya kami akan fight satu sama lain di setiap grand prix," tambah Mir.
Kekuatan masing-masing pembalap mungkin baru bisa terbaca saat tes resmi jelang seri pembuka di GP Qatar bulan depan. Seperti seluruh rider MotoGP, Mir juga sudah rutin mengasah fisik di arena motokros, gym dan sebagainya.
"Yang pasti saya siap 100% untuk pertahankan gelar. mari kita tunggu bagaimana kompetisi tahun ini," tandasnya.
Ya, yang tak kalah menarik ditunggu adalah kemungkinan perang internal melawan Rins yang juga berambisi meraih gelar dan peluangnya sama besar dengan Mir. Keduanya harus ngotot untuk memenuhi target Sahara.
Pertanyaan lain, mampukah Sahara menjaga harmonisasi tim seperti sukses dijalankan Davide Brivio tahun lalu? (rnp)