F1 : Rombak Total Mesin Ferrari, Binotto Ambil Resiko Besar di Maranello

Rabu, 10/02/2021 19:38 WIB

mobilinanews (Italia) - Mattia Binotto sukses membangun mesin Ferrari pada 2019. Punya power lebih di trek lurus - panjang, membuat tim Mercedes dan Red Bull geleng kepala sembari bertanya-tanya dari mana The Prancing Horse mendapat suntikan tenaga itu. Ternyata, itu curang kata rivalnya.

Kabarnya, Ferrari punya sistem pasokan bahan bakar untuk menaikkan performa di trek lurus. Bagaimana mekanismenya tak pernah terbuka meski Red Bull agresif mempersoalkan hal itu lewat FIA.

Singkatnya, Ferrari meninggalkan mesin itu. Mesin barunya di 2020 pun sangatlah buruk, Hanya mampu mengatrol Ferrari di urutan 6 klasemen, prestasi terburuk tim dalam 40 tahun terakhir.

Sadar belum akan bisa melawan Mercedes di musim 2021, Team Principal Ferrari Mattia Binotto sejak jauh hari sudah mengatakan targetnya adalah 2022. Tahun di mana FIA berlakukan regulasi baru.

Dikutip dari media Italia, Motorsport.it, saat ini Binotto sudah ambil ancang-ancang ke musim 2022 dengan mengubah total desain mesin Ferrari. Benar-benar baru.

Ia disebutkan telah memilih untuk mengembangkan mesin yang jauh lebih kecil dan ringan dari versi saat ini, tak lain untuk mengambil keuntungan dari segi aerodinamisnya.

Motorsport menilai langkah Binotto bukannya tanpa resiko. Selain mesin, banyak aspek lain yang harus juga dikembangkan. Terutama area elektriknya yang selama ini jadi keunggulan Mercedes.

Selain itu perubahan desain mesin yang begitu ketat akan membutuhkan waktu yang tak sedikit untuk membiasakan diri. Perlu proses yang lebih panjang untuk mendapatkan keandalan sebuah mesin kompetisi.

Juga disebutkan kalau sebagian orang Ferrari ingin melanjutkan konsep mesin saat ini dengan pengembangan di beberapa detilnya. Tapi Binotto dilaporkan bersikeras dengan pilihannya. Menurutnya, rute saat ini akan terlalu banyak hambatan dan lebih efektif membuka rute baru.

Melihat perjalanan sejarah Ferrari selama ini, keputusan Binotto dianggap langkah besar dan berani. Ia tentu sadar kalau jabatannya adalah pertaruhannya jika gagal. 

"Biasanya Ferrari cenderung menunggu apa yang dilakukan rival. Sekarang Binotto ingin mengubahnya. Ia mengambil resiko meski keputusannya jelas untuk memenangkan persaingan. Waktu yang akan memberitahu hasilnya nanti," tulis Motorsport.

Belum ada bocoran sedikit pun soal mesin baru itu. Tapi, itu menarik karena bagian dari langkah-langkah baru Binotto yang keluar dari kebiasaan Ferrari. Bisa jadi itu pula sebabnya ia melanggar tradisi Ferrari yang selalu di dalamnya terdapat juara dunia.

Kini ia lebih suka memilih dua pembalap, Charles Leclerc dan Carlos Sainz, sebagai bagian dari target jangka panjangnya dengan membuang Sebastian Vettel dari tim.

Pasangan itu adalah duet pembalap Ferrari termuda  sepanjang sejarah tim yang bermarkas di Maranello, Italia, itu. (rnp)

 

 

 

TERKINI
WRC 2024 Portugal: Toyota Gazoo Racing Mainkan Duet Sebastien Ogier dan Kalle Rovanpera, Hyundai Munculkan Sordo Belkote Dukung Penuh JDM Funday 2024 di Sirkuit Mandalika Lombok, Disambut Animo Tinggi Sportcar Jepang PEVS 2024: NETA Auto Indonesia Catat Prestasi Gemilang Cetak 108 SPK, Ini Fitur Unggulannya Wuling Cloud EV Raih Penghargaan The Most Tested Car di PEVS 2024, Segini Pesanan yang Diperoleh