Kamis, 11/02/2021 00:25 WIB
mobilinanews (Italia) - Soal talenta sudah dibuktikan Mick Schumcaher saat menjadi juara dunia F2 musim 2020. Itu tiket utamanya naik ke F1 musim ini bersama tim Haas. Tiketnya bukan nama besar sang ayah, Michael Schumacher, meski hal itu memudahkan langkahnya.
Tak pelak lagi, Mick menjadi salah satu driver di grid F1 yang fans tunggu penampilannya meski bergabung dalam tim gurem di F1. Setidaknya pada level pertarungan internal melawan rekan setim, Nikita Mazepin, yang penuh dengan berita kontroversial dalam dua bulan terakhir.
Mazepin sudah berikan tantangan terbuka kepada Mick dengan membawa-bawa nama besar ayahnya, dan menyebut tugas utamanya di Haas adalah menyingkirkan Mick.
Mazepin yang popular karena kasus video pornonya itu membuat seperti musuh buat fans F1 lewat berbagai kampanye di media sosial. Dan karena itu para pembenci Mazepin sudah tak sabar melihat Mick akan melibasnya di F1 tahun ini.
Dealer BYD Cibubur Sebagai Salah Satu Flagship Dealer di Indonesia, Dilengkapi Fasilitas Lengkap
Brand Kendaraan Listrik BYD, Pastikan Tampil di Ajang PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta
OnePrix 2024 Palopo Sulsel : Andi Gilang Crash, Hafid Pratama Sabet Juara Kelas OP1 Expert Race 2
Itu salah satu sebab Team Principal Haas Guenther Steiner sejak jauh hari sudh bertekad melindungi Mick dari serbuan media, khususnya yang gemar memburu berita kontroversial.
Alasan lain karena ia putra Schumacher, peraih rekor 7 gelar juara dunia F1. Steiner tak ingin fokus dan mentalitas Mick terganggu oleh berita media.
"Aku akan melindunginya jika sudah tiba saatnya. Ekspetasi media terhadapnya bisa berlebihan karena ia putra Schumacher," kata Steiner.
Meluncurkan dua pembalap rookie sekaligus dalam tahun ini, Steiner sadar plus dan minusnya. Yangpositif dan yang bisa menjadi negatif.
"Soal bakat sudah mereka buktikan di F2. Mereka masih sangat muda, Anda tak boleh lupakan itu. Iuberarti Anda juga harus memaklumi kalau mereka berbuat kesalahan dan membiarkan mereka belajar dari kesalahan itu."
Khusus untuk Mick, Steiner berharap media tak selalu membandingkannya dengan Schumacher yang meraih 7 gelar dunia. Tak membandingkan pribadinya, juga tak membandingkan gaya balapnya di lintasan.
"Kita tak mungkin memintanya juga menjadi 7 kali juara dunia. Yang pasti ia sedang dalam proses menuju juara dunia F1 setelah juara di F2. Berikan ia waktu tahun ini belajar dan tahun depan menununjukkan kelasnya. Saya yakin ia akan berhasil," terang Steiner. (rnp)