Bamsoet : Tanpa Mas Tommy dan Pak Tinton, Kita Tak Pernah Punya Sirkuit Sentul International

Kamis, 11/02/2021 20:45 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang juga Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia Pusat mengungkapkan kehadiran Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) dan Tinton Soeprapto dalam acara pelantikan sekaligus ikut dalam kepengurusan IMI Pusat 2021-2024 bersama pembalap senior lainnya seperti Ricardo Gelael dan lain-lain sebagai Badan Pembina, membawa angin segar bagi IMI untuk terlibat aktif mendukung pengembangan Sirkuit Internasional Sentul agar kembali berjaya.

Terutama dalam hal menggelar kejuaraan otomotif tingkat internasional, serta mengembangkan kawasan Sirkuit Internasional Sentul sebagai sport automotive tourism dan pusat industri modifikasi otomotif Indonesia. 

"Mas Tommy dan Pak Tinton Soeprapto merupakan dua legenda hidup industri dan olahraga otomotif Indonesia. Berkat kerja keras keduanya membangun Sirkuit Internasional Sentul pada akhir Januari 1992, Indonesia akhirnya memiliki sirkuit balap bertaraf internasional. Penyelenggaraan Indonesian Grand Prix, Formula Brabham Racing pada 21-22 Agustus 1993 menandai Grand Opening Sirkuit Internasional Sentul," ujar Bamsoet saat press conference bersama Hutomo Mandala Putra, Tinton Soeprapto, Sekjen IMI Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Umum Rifat Sungkar, Ananda Mikola, dan pengurus IMI lainnya usai acara Pelantikan Pengurus Pusat IMI 2021-2024, di Jakarta, Rabu (11/2/2021). 

Ketua DPR RI ke-20 ini memandang, Sirkuit Internasional Sentul memiliki rekam jejak yang baik di mata internasional. Misalnya, pada 1996 dan 1997 menjadi tuan rumah balap Moto GP.

Pembalap legendaris asal Australia, Michael Doohan menorehkan namanya sebagai juara pada 1996, sedangkan Tadayuki Okada menjadi juara pada 1997. 

Masih di 1997, pembalap legendaris Valentino Rossi yang bergabung dengan tim Aprilia meramaikan balapan Moto GP di Sirkuit Internasional Sentul dengan turun di kelas 125 Cc dan menjadi juara.

Sementara kelas 250 Cc dimenangkan Max Biagi dari Honda. Sempat vakum karena krisis moneter 1998, Sirkuit Internasional Sentul kembali menunjukan taringnya dengan menggelar kejuaraan A1GP pada 2005 dan 2006.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menekankan, tanpa peran Tommy Soeharto dan Tinton Soeprapto, belum tentu Indonesia bisa memiliki sirkuit berkelas internasional dalam waktu cepat.

Bahkan Malaysia saja baru membangun Sirkuit Internasional Sepang pada November 1997 dan dibuka secara resmi pada Maret 1999. Sementara Singapura meresmikan Singapore Grand Prix di Sirkuit Street Marina Bay pada September 2008. 

"Harus diakui, Malaysia dan Singapura kini jauh lebih maju dalam hal penyelenggaraan event otomotif. Hampir setiap tahun mereka rutin menjadi tuan rumah Moto GP dan Formula 1. Karenanya generasi muda yang tergabung dalam IMI harus bekerja keras, bergotong royong bersama pemerintah dan pengelola Sirkuit Internasional Sentul untuk mengejar ketertinggalan tersebut," pungkas Bamsoet. (bs)

TERKINI
Bagoes Hermanto Terima Penghargaan Porsche Motorsport Night of Champions di Shanghai, China Suzuki Address 125 2024: Merangkai Unsur Khas Motor Matic Klasik dan Modern dengan Elegan Sambangi Tempat Bersejarah, Wahana Makmur Sejati Ajak Media City Touring Pakai Honda Stylo GT Radial Dukung Daihatsu Kumpul Sahabat Bekasi di Harapan Indah Bekasi Esok