MotoGP 2021: Pemikiran Baru Quartararo, Lebih Baik P7 Ketimbang Jatuh

Selasa, 16/02/2021 15:31 WIB

mobilinanews (Italia) - Tahun lalu Fabio Quartararo calon kuat juara dunia MotoGP. Leading hingga separoh musim. Tapi, di akhir musim, dari P1 anjlok ke P8. Hanya karena terpengaruh oleh kemarahan.

"Gagal menjadi juara dunia sepenuhnya karena salah saya sendiri. Saya marah. Tapi kini saya sadar kemarahan itu yang membuat semuanya semakin kacau," ucap pembalap baru tim pabrikan Yamaha itu.

Tahun lalu, katanya, ia marah kala motor yang ia geber tak sesuai keinginannya. Dalam keadaan kesal ia tetap coba tarung sampai limit untuk bertarung ke zona podium.

Akibatnya malah lebih parah, jatuh. Dan, ia semakin marah. Sejak finish ke-13 di GP Styrian, penampilan Quartararo memang sedikit berbeda.

Ia paksakan terus meraih kemenangan yang memang akhirnya ia raih kemenangan tersebut di seri GP Catalunya. Tapi, dalam 6 race sesudahnya benar-benar buruk. Ia dua kali finish tanpa poin, dua kali finish ke-14 yang artinya hanya bawa masing-masing 1 angka saja. Sementara dua lainnya finish P8 dan P9.

Fakta itu yang menyadarkan Quartararo bahwa konsistensi peraihan poin sangat penting di saat posisi dalam perebutan gelar.

"Sejak di grand prix saya sama sekali belum pernah alami situasi berebut gelar dengan seluruh tekananya. Kini saya sadar finish P7 atau P8 itu jauh lebih baik dibandingkan jatuh dan tidak dapat poin. Ini pelajaran paling penting dari tahun lalu."

Tekanan yang dirasakannya tahun lalu tak ringan. Selain hasil di beberapa race, berbagai komentar miring juga melayang kepadanya. Bahwa ia harus begini dan begitu. Ia stres dan akhirnya konsultasi rutin dengan seorang psikolog, dan itu yang membantunya mendapatkan pola pikir saat ini.

"Naik ke tim pabrikan tentu juga tekanan dan targetnya lebih besar. Tapi, di sisi lain, dalam tim ini tentunya juga dapat dukungan yang lebih besar."

Satu lagi pelajaran pentingnya dari tahun lalu, yakni soal disiplin. Saat kompetisi berlangsung ia selalu berada di rumah. Kalau pun bersama orang lain sangat terbatas dan selektif.

"Tapi setelah kompetisi, saya lebih leluasa keluar rumah. Cuci tangan tak sesering sebelumnya, bahkan acap lalai tak pakai masker," katanya.

Akhirnya Quartararo kena Covid-19 dan dalam perwatan khusus pada Desember lalu. Saat itu sangat ketakutan jika tak bisa maksimal mempersiapkan diri masuk kompetisi 2021.

"Sekarang saya sudah pulih 100% dan sudah tak sabar menguji motor baru." imbuh Quartararo yang menggantikan Valentino Rossi di tim pabrikan Yamaha. (rnp)

 

TERKINI
Honda Resmikan Layanan Bodi dan Cat Baru di Mitra Lenteng Agung Depok Jawa Barat, Perluas Layanan Purnajual Hampir 100 Peserta Mengikuti Kompetisi Safety Riding Motor Honda Regional Jakarta-Tangerang, Ini Daftar Pemenangnya Mendukung Pelari Perempuan Berprestasi, Mazda Jadi Official Vehicle Partner Women Half Marathon 2024 Jakarta Begini Cara "Kartini Zaman Now" Belajar Mengendarai Motor yang Aman Bersama Honda