Jum'at, 26/02/2021 23:15 WIB
mobilinanews (Spanyol) - Tak ada yang tahu, termasuk Marc Marquez sendiri, kapan ia bisa kembali ke trek MotoGP. Karena itu, apa pun kata atau harapan Honda saat ini tak ada pentingnya.
Itu yang dikatakan Team Principal Honda Alberto Puig saat ditanya media kapan pembalap andalannya itu kembali berlaga. Ia maupun Honda tak punya target untuk itu selain menunggu kondisi Marquez pulih 100%.
"Sama sekali tak ada artinya apa yang kami inginkan, yang kami harapkan. Yang paling penting adalah apa yang diinginkan Marquez dan apa yang ia harus lakukan agar kembali dalam kondisi sebelum kecelakaan," tegasnya.
Kini Marquez dalam proses rehabilitasi di bawah pengawasan tim dokter. Keberhasilannya tentu juga ditentukan seberapa besar niat Marquez untuk disiplin menjaga diri dan ikuti semua instruksi medis.
Dealer BYD Cibubur Sebagai Salah Satu Flagship Dealer di Indonesia, Dilengkapi Fasilitas Lengkap
OnePrix 2024 Palopo : Insiden Sikut dan Dorong Akibatkan Pembalap Kehilangan Posisi, Harusnya Disanksi
Brand Kendaraan Listrik BYD, Pastikan Tampil di Ajang PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta
"Tentu saja tim akan membantunya. Mendukungnya 100% seperti biasanya. Tapi, itu tadi, yang paling penting adalah apa keinginannya dan apa yang harus ia lakukan agar bisa kembali bertanding."
Saat launching tim Repsol Honda lalu Marquez mengatakan sudah sangat ingin kembali ke lintasan, secepatnya. Tapi, pengalaman panjang dengan cideranya saat ini membuatnya tak lagi ingin membuat kesalahan dengan terburu-buru kembali ke lintasan.
"Kini saya harus mendengarkan apa kata tubuh saya, bukan apa yang saya inginkan. Jika kondisi tubuh belum benar-benar saya rasakan fit 100% maka saya belum akan kembali," ucap MM93 yang melihat kembalinya ke GP Andalusia setelah patah tulang tangan di GP Soanyol adalah sebuah kesalahan besar, yang membuat cideranya berkepanjangan hingga saat ini.
Ia tak ingin menyalahkan siapa pun dalam kasus itu, entah tim atau dokter yang mengizinkannya bertanding. Pada akhirnya, katanya, menyalahkan dirinya sendiri karena lebih mendengar apa kata hatinya ketimbang apa kata tubuhnya. Itu pelajaran yang tak ingin ia ulang. (rnp)