Senin, 01/03/2021 19:30 WIB
mobilinanews (Finlandia) - Finish 1-3 di Rally Arctic, Ott Tanak dan Thierry Neuville, membuat perolehan poin di kejuaraan dunia WRC semakin panas. Semakin rapat karena Tanak kembali ke papan atas setelah Sebastien Ogier (Toyota) ke luar arena. Ini sekaligus melambungkan posisi Neuville ke P2 klasemen.
Kalau sebelumnya posisi 1-2 klasemen sementara WRC 2021 ditempati Ogier dan pereli Toyota lainnya - Elfyn Evans - maka kini posisi berubah drastis. Pemimpin klasemen sementara dihuni pereli muda Toyota Kalle Rovanpera, dan Neuville berada di urutan kedua. Keduanya hanya terpisah 4 poin, 39 versus 35.
"Secara keseluruhan hasil Arctic bagus buat Hyundai, di kalsemen pembalap maupun tim. Saya juga semakin menyatu dengan Hyundai i20 Coupe WRC. Mobil ini sudah seperti yang saya inginkan," kata Neuville, pereli Belgia yang sudah 6 kali menjadi runner up kejuaraan dunia WRC dan tahun ini kembali ikut berburu gelar.
Satu-satunya kekecewaan Neuville adalah kegagalan mengalahkan Rovanpera sehingga Hyundai gagal finish 1-2. Soalnya, beda waktunya dengan pembesut Yaris WRC itu hanya 2,3 detik di akhir lomba Arctic.
Dealer BYD Cibubur Sebagai Salah Satu Flagship Dealer di Indonesia, Dilengkapi Fasilitas Lengkap
OnePrix 2024 Palopo : Insiden Sikut dan Dorong Akibatkan Pembalap Kehilangan Posisi, Harusnya Disanksi
Brand Kendaraan Listrik BYD, Pastikan Tampil di Ajang PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta
Kegagalan itu ternyata disebabkan kegagalan komunikasi di kokpit mobilnya. Seperti diketahui, Neuville ganti navigator sesaat jelang musim 2021 di Monte Carlo karena tak mencapai kesepakatan dengan navigator lamanya, Nicolas Gilsoul, yang sama-sama berbahasa Belgia. Navigator barunya, Martijn Wydaeghe, menggunakan Bahasa Prancis yang pelafalan instruksinya acap berbeda dengan pendengaran Neuville.
"Ditambah lagi masalah interom di dalam mobil, membuat komuniksi semakin parah. Saya sampai tak bisa membedakan instruksi 50 atau 75 (petunjuk navigator untuk kecepatan di sebuah tikungan). Ini terjadi berulangkali membuat saya harus menebak sendiri kecepatan di tikungan," kata Neuville.
Bersama navigator lamanya, ia sudah punya sistem dan kode komunkasi sandar yang sudah berlangsung tahunan. Beda dengan Wydaeghe yang harus dibangun ulang.
"Dalam berbagai aspek lainnya saya sudah cocok dengan Martijn. Hanya kendala soal bahasa atau intonasi kata per kata. Namun saya yakin hal ini bisa diatasi pada seri kejuaraan berikutnya di Kroasia."
Itulah PR terdekat Neuville agar tetap berada dalam jalur perebutan trofi seperti hasil di dua seri awal WRC tahun ini. (rnp)