Jum'at, 12/03/2021 17:20 WIB
mobilinanews (Jakarta) - General Motors Co, Kamis (11/3/2021) mengumumkan kemitraan dengan startup baterai logam lithium SolidEnergy Solutions (SES) dari Woburn, Massachusetts, Amerika untuk meningkatkan pengembangan baterai untuk pembuatan mobil listrik.
Mereka ingin membuat baterai yang tidak hanya tahan lama secara usia pemakaian, juga memungkinkan jarak tempuh kendaraan listrik lebih tinggi dalam paket baterai yang lebih kecil, sehingga bobot kendaraan lebih ringan.
Mengutip Rauters, Jumat (12/3/2021) General Motors berencana akan mengembangkan paket baterai pada pertengahan dekade ini, berupa paket baterai Ultium.
Menariknya meskipun menggunakan teknologi tinggi, harganya akanlebih murah 60% dari baterai yang digunakan saat ini.
Sukses Gemilang! PEVS 2024 Jadi Tonggak Perkembangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia
Halal Bihalal Nissan Terrano Club Sumatera Barat, Diselingi Mini Adventure Offroad
Bajaj Menggebrak Pasar dengan Peluncuran Pulsar NS400, Jadi Produk dengan Ukuran Terbesar
Mereka berencana membangun jalur manufaktur di SES untuk merakit baterai prototipe pada tahun 2023, dengan menginvestasikan dana segar dengan jumlah yang dirahasiakan.
Sel baterai akan menggunakan logam litium sebagai pengganti grafit konvensional yang memiliki potensi untuk menyimpan lebih banyak energi.
Kandungan ini akan memberikan jarak tempuh yang lebih tinggi pada kendaraan listrik masa depan yang akan dikembangkannya.
Menyoal model apa saja yang akan menggunakan baterai baru ini, otoritas SES akan menyatakan akan memberikan paket baterai ini pada truk pickup elektrik GMC Hummer.
"Ini adalah kesempatan besar bagi kami untuk menemukan energi yang lebih besar dalam paket baterai yang lebih kecil, yang akan membebaskan ruang di dalam kendaraan untuk teknologi lain," kata Direktur Eksekutif Sistem Elektrifikasi dan Baterai Global GM, Kent Helfrich.
Tahun lalu, GM memperkenalkan Ultium sebagai pilar utama, dalam upaya memangkas biaya baterai dan memperluas jangkauan mengemudi elektrik.
GM sedang membangun pabrik baterai Ultium joint-venture senilai USD 2,3 miliar di Ohio dengan LG Energy Solution. (Elk)