Bahas Kontribusi Industri Otomotif Masa Depan Berkelanjutan, Hyundai Partisipasi di The Economist Indonesia Summit

Kamis, 01/04/2021 12:20 WIB

mobilinanews (Jakarta) - Hyundai Motor Company berpartisipasi pada perhelatan The Economist Indonesia Summit-Towards a Sustainable Recovery.

Hadir pada sesi “The Environmental and Business Imperatives”, HMC memaparkan strategi utamanya untuk mendorong mobilitas ramah lingkungan dan praktik berkelanjutan sebagai salah satu solusi pemulihan ekonomi dan menjaga keberlangsungan lingkungan di Indonesia.

Tae-Uhn Kim, Vice President, Business Strategy Planning, Hyundai Motor Company, menjelaskan bahwa, “Mobilitas yang ramah lingkungan atau clean mobility, terutama Battery Electric Vehicle (BEV) akan memainkan peran penting dalam mengatasi masalah polusi udara di Indonesia dan memulihkan pertumbuhan ekonominya setelah pandemi COVID-19."

"Memperluas penggunaan BEV bebas emisi untuk menggantikan kendaraan berbahan bakar diesel dan bensin dapat membantu pengurangan polusi secara bersamaan juga dapat mendukung Indonesia mewujudkan pembangunan ekonomi yang kuat dan juga ramah lingkungan," ujar Tae-Uhm Kim.

Tae-Uhm Kim lebih lanjut menambahkan pemerintah Indonesia telah memulai kebijakan pendukung untuk Kendaraan Rendah Emisi Karbon atau Low Carbon Emission Vehicles (LCEV) yang mencakup Hybrid (HEV) dan Plug-in Hybrid (PHEV).

Di mana jenis kendaraan tersebut memiliki peran utama sebagai titik transisi akan adopsi kendaraan listrik secara penuh yang nantinya akan mendukung lebih lanjut untuk lingkungan yang lebih bersih.

Pergeseran ini sejalan dengan konsensus global dalam upaya untuk mengurangi jejak karbon atau carbon footprint dunia dan mengurangi dampak dari perubahan iklim. 

Tindakan global ini tidak hanya  mengikuti arahan dari Paris Climate Accord, tetapi juga selaras dengan persepsi global dampak perubahan iklim dapat mencapai titik kritis jika tren saat ini terus berlanjut.

Sehingga diskusi seputar pemulihan ekonomi pasca pandemi harus untuk dilakukan serta pentingnya menciptakan pola pikir membangun kembali lebih hijau` daripada hanya sekadar `membangun kembali.

Kim menekankan langkah menuju pertumbuhan ekonomi yang hijau adalah perubahan paradigma yang tidak mungkin terwujud tanpa kemauan kuat baik dari pemerintah dan juga sektor swasta. 

Kim menjelaskan pemerintah perlu menetapkan kebijakan yang tepat dengan dukungan penuh dari industri. 

“Kolaborasi yang kuat adalah suatu keharusan untuk terus mendorong adopsi dan penggunaan BEV secara lebih luas.” tutupnya.

Rencana Jangka Panjang Hyundai untuk Praktik dan Solusi Bisnis yang Berkelanjutan :

Hyundai bertujuan untuk mengkomunikasikan pentingnya mendukung mobilitas ramah lingkungan di seluruh pasar. Untuk tujuan jangka pendek, BEV dapat memainkan peran penting dalam mengurangi emisi GHG dan polusi udara serta membantu pertumbuhan ekonomi di 
berbagai negara.

Hyundai akan melanjutkan upayanya untuk menghadirkan berbagai inovasi akan teknologi ramah lingkungan termasuk inovasi agar dapat mengurangi waktu pengisian baterai dan meningkatkan jarak berkendara ketika menggunakan BEV.

Hyundai juga akan fokus pada energi Hidrogen dimana inovasi ini dapat memainkan peran penting dalam memastikan pencapaian tujuan keberlanjutan atau sustainability goals. Sel bahan bakar hidrogen tidak hanya dapat memberi daya pada mobil penumpang, namun juga moda transportasi besar lainnya seperti truk, bus, kapal besar, bahkan kota-kota. Jika energi hidrogen diperluas ke industri lain dan sektor transportasi di luar kendaraan penumpang, hal tersebut berarti sebagian besar ekonomi dapat digerakkan oleh energi yang ramah lingkungan.

Hyundai juga mengajak seluruh korporasi untuk memiliki pandangan jangka panjang dalam mendorong inovasi melalui pemikiran yang berkelanjutan. Karena untuk mewujudkan masa depan yang berkelanjutan, sangat penting bagi sektor swasta untuk memiliki pandangan yang 
bersifat `jangka panjang` dan menyadari pentingnya investasi keberlanjutan yang pada akhirnya akan menghasilkan profit. Sebagai contoh, Hyundai sudah memulai penelitiannya tentang teknologi hidrogen sejak tahun 1998 yang diikuti upaya dan investasi selama beberapa dekade; pada akhirnya, Hyundai dapat menikmati teknologi hidrogen terbaik yang mengkomersilkan kendaraan penumpang FCEV dan heavy duty trucks, NEXO, dan Xcient. 

Hyundai juga membangun pabrik dengan sistem berbahan bakar hidrogen lepas pantai yang pertama di provinsi Guangzhou di Cina semakin memperkuat investasinya di bidang hidrogen.

Hyundai saat ini mengalokasikan 40-50% dari investasi barunya di bidang energi dan ramah  lingkungan. Hyundai juga telah menerbitkan Sustainability Report dengan informasi mengenai praktik dan operasional berkelanjutan perusahaan serta rencana jangka menengah dan jangka panjang untuk keberlanjutan. Hyundai juga telah membentuk "Sustainability Management Committee" yang akan mengawasi dan menyuarakan inisiatif ESG (Environmental, Social, and Corporate Governance) dari Hyundai. (wan)


 

TERKINI
Mandalika Radical Experience Diluncurkan di The Elite Showcase 2024 ICE BSD City, Siap Gelar 3 Seri Radical Cup Tips Agar Motor Irit Bensin: Pemeriksaan Tekanan Ban dan Pengaturan Beban F1 2024 Emilia Romagna: Starting Grid Berubah, Oscar Piastri Terlempar dari Front Row,, Ferrari Diuntungkan F1 2024 Emilia Romagna: Max Verstappen Pole Sitter, Raceday 63 Laps Bakal Sulit Ditebak