MotoGP 2021 Doha: HIndari Malapetaka, Jorge Martin Akui Mengalah di Lap Terakhir

Senin, 05/04/2021 23:48 WIB

mobilinanews (Qatar) - Tak ada team order di Pramac Ducati. Tapi, kalau terkesan Jorge Martin mengalah kepada seniornya, Johann Zarco, di lap terakhir GP Doha kemarin memamg benar adanya. Itu berdasarkan pengakuan Martin, yang katanya untuk tujuan yang baik.

Start dari pole dan memimpin balapan sepanjang 17 laps, pembalap ruki 2021 itu gagal meraih kemenangan. Fabio Quartararo ambil alih posisinya sejak lap 18. Merasa tak mungkin melawan kecepatan Yamaha yang lebih baik pada saat itu, Martin di dalam hati berpikir posisi runner up layak ia dapatkan.

Tapi, mendadak motor Zarco sudah menempel ketat di belakang motornya. Ia berpikir cepat. Jika ngotot mempertahankan posisi kedua berarti ia harus bertahan atau melawan Zarco dengan resiko keduanya bisa berbenturan.

"Saya happy 100% karena masih berada di podium. Jika kami tubrukan maka itu jadi malapetaka buat kami semua. Johann punya peran berbeda dalam tim kami. Ia lebih butuh poin ini ketimbang saya, karena itu ia butuhkan untuk ikut mencoba memenangkan kejuaraan tahun ini,` kata Martin yang paham betul arti kata kepentingan tim.

Ia tetap bersyukur karena dalam masa pendeknya di MotoGP sudah raih pole dan podium. Ia akui agak gugup saat memimpin balapan, begitu pun saat start dari posisi terdepan. 

Dan, podim perdananya di kelas primer ia persembahkan buat almarhum Fausto Gresini yang meninggal akibat Covid-19 sebelum kompetisi 2021 bergulir.

Buat Martin, Gresini adalah teman sekaligus seperti keluarga. Mereka punya ikatan emosional yang kuat. Dan, Gresini adalah pria yang membuka dan mengembangkan karirnya di ajang balap grand prix.

"Ia sangat penting buat karirku. Saat saya mengendarai motor yang tidak kompetitif dan gagal membuat prestasi, ia justru bilang : Oke, gabung ke sini (Gresini)! Saya tahu kamu punya bakat dan kita akan memenangkan kejuaraan ini," cerita Martin.

Maka pembalap muda Spanyol ini pun gabung dengan tim milik Gresini sang pria Italia kharismatik yang sudah melahirkan banyak pembalap top di ajang grand prix. Gabung pada musim 2017 dan tahun berikutnya Martin jadi juara dunia Moto3.

"Aku merindukan dan ingin memeluknya. Trofi perdana ini aku sembahkan untuknya dan aku yakin dari atas sana ia tersenyum melihat semua ini," lanjut Martin yang selanjutnya memburu trofi bergengsi lainnya sebagai Rookie of the Year di akhir musim nanti. (rnp)

TERKINI
Adrian Newey Ternyata Bukan Pindah ke Ferrari atau Mercedes, Tapi Tim Ini Bakal Menampungnya Dua Kali Naik Podium, Dypo Fitra Memimpin Klasemen 2024 TCR Asia Series - Cup Drivers Classification Benny Santoso Raih Trofi Juara Pertama TCR Asia Series 2024, Piala Pertama Balapan International Hyundai dan Grab Salurkan Alat Batu Gerak dan Kursi Roda Kepada Penyandang Disabilitas