F1 2021: Untuk Kali Kedua Beruntun, Tak Ada F1 di Singapura

Jum'at, 04/06/2021 23:22 WIB

mobilinanews (Singapura) - Ambisi Liberty Media bersama FIA dan Manajeman F1 mencetak rekor 23 seri balap F1 tahun ini kembali terancam pupus. Baru saja pihak promotor dan penyelenggara GP Singapura ambil keputusan: batal. Seperti tahun lalu, tahun ini pun tak ada F1 di Kota Singa.

Jelas kerugian bagi komunitas F1 karena GP Singapura salah satu seri F1 paling menghibur. Bukan hanya acara-acara pelengkapnya tapi juga karena ini satu-satunya night race pada trek dalam kota yang gemerlap dengan lampu terang benderang di semua sudut.

Seperti umumnya sirkuit jalan raya, di GP Singapura acap tejadi kecelakaan spektakular. Ini juga seri yang selalu hadirkan banyak penonton, terutama dari negara-negara Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

Tak seperti biasanya, pihak F1 tak langsung bereaksi dengan pembatalan ini. CEO F1 Stefano Domenicali dan Direktur Pelaksana F1 Ross Brawn tentu sulit mengutak-atik kalender baru untuk bertahan di quota 23 race.

Kali ini hanya pihak huass F1 yang mengeluarkan pernyataan seputar pembatalan GP Singapura dan potensi sirkuit penggantinya.

"Kami terus bekerja dan berkomunikasi dengan semua promotor. Waktunya masih cair. Kami siap beradaptasi jika diperlukan," kata pernyataan tertulis yang disebar ke media itu.

Sejauh ini belum ada tanda-tanda pengganti. Yang relatif lebih mudah adalah menambah slot di sirkuit menjadi dua balapan beruntun dalam dua pekan. Itu yang terjadi di Red Bull Ring Austria kala GP Turki dibatalkan. Padahal Turki sendiri tadinya adalah pengganti GP Kanada yang batal. Ironisnya, belakangan seri Austria juga tak menentu. 

Semua pembatalan ini terkait pandemi Covid-19 yang bukan saja meningkat tetapi juga diberitakan tumbuh menjadi beberapa variasi virus. Itu pula yang terjadi pada Singapura.

Tak ingin abai agar tak senasib dengan negara tetangga, Malaysia, yang harus lockdown karena menigkatnya kasus Covid-19. Selama ini Singapura salah satu negara yang mampu mengendalikan pandemi Covid di negerinya, dan itu harus tetap terjaga.

Liberty Media dan F1 semakin pusing karena Singapura bukan yang terakhir. Masih ada seri selanjutnya yang juga riskan berlangsung dengan sebab yang sama, Si Covid-19. GP Meksiko dan terlebih GP Brasil sangat rawan karena kasus Covid sangat tinggi di sana. 

GP Australia yang batal sebagai seri pembuka F1 2021 pada Maret silam sudah dipindahlan jadwalnya ke akhir November 2021. Tapi, tetap saja rawan karena negeri ini sangat ketat melindungi negaranya dari ancaman Covid.

GP Jepang di Suzuka yang dijadwal pada 10 Oktober atau seminggu setelah Singapura, juga belum bisa dipastikan terselenggara atau tidak. Itu bergantung pada hasil Olimpiade di negeri itu, apakah sukses jalankan penanganan Covid-19 atau tidak.

Satu opsi yang kini terbuka buat pengganti seri Singapura adalah menambah jadwal di Sirkuit Austin, Texas, AS. Dikabarkan sudah ada komitmen pengelola sirkuit dengan Liberty Media yang notabene adalah perusahaan AS juga. 

Selama ini, Domenicali berkelit sudah punya pengalaman di musim 2020 untuk mengatasi ketidakpastian jadwal.

Ia juga rutin berhubungan dengan pihak sirkuit yang punya homologasi F1. Mari menunggu, apakah ia bisa tetap bertahan dengan target ambisius 23 balapan per musim? (rnp)

 

 

TERKINI
Ribuan Peserta Balap Antusias Ramaikan HIDRONE2 HOGERS Indonesia F1 2024: Adrian Newey Sudah "Nyangkut" di Ferrari, Begini Komentar Lewis Hamilton dan Petinggi Red Bull Racing BFGoodrich dan Rawtyperiot Luncurkan Kolaborasi High-Performance Fashion F1 2024 Emilia Romagna: Menuju Sesi Kualifikasi, Charles Leclerc lebih Khwatirkan Angin Daripada Verstappen