MotoGP 2021 : Cerita Maut Mick Doohan, Marc Marquez Tergugah dan Ngaku Terbantu

Sabtu, 05/06/2021 18:24 WIB

mobilinanews (Spanyol) -  Sudah beberapa kali Marc Marquez bertemu dengan Mick Doohan, sang legenda balapmotor dunia asal Australia.

Tapi, pertemuan di Mugello, Italia, lalu jadi hal istimewa buat Marquez. Mentalitas Marquez terbantu menjalani rehabilitasi fisik yang belum selesai.

Hingga saat ini kondisi Marquez belum stabil usai kecelakaan di GP Spanyol tahun lalu. Meski sudah tiga kali operasi, bahu dan tangan kanannya belum pulih 100% seperti sebelum kecelakaan.

Karena itu, prestasi MM93 saat comeback musim ini juga belum pada level yang diharapkan. Prestasi terbaiknya finish P3. Ia tentu gelisah menanti kapan ia bisa sembuh total dan naik motor dengan cara dan hasil yang ia inginkan.

Kini ia mengaku lebih tenang setelah berbicara panjang dengan Doohan saat di Mugello lalu. Sang senior memberi saran kepada MM bagaimana bersikap untuk menerima dan menjalani dampak sebuah kecelakaan fatal.

"Menarik dan sangat penting buat saya. Mungkin suatu saat nanti akan saya ceritakan apa saja yang ia cerita dan sarankan. Topiknya sangat bagus dan saya senang mengetahui pengalamannya," cerita Marquez kepada speedcafe saat usai latihan di GP Catalunya, Spanyol, saat ini.

Seperti diketahui, Doohan yang juga pahlawan Honda sebagaimana Marquez saat ini, mengalami kecelakaan fatal di saat latihan GP Belanda, Assen, 1992.

Tulang kaki kanannya patah dan komplikasi sehingga nyaris diamputasi. Tak jadi diamputasi tapi tetap saja ukuran kaki kanan Doohan tak lagi normal, lebih rendah dari kaki kirinya. Ia harus istirahat 8 pekan, padahal saat kecelakaan itu ia tengah memimpin klasemen.

Ia kembali ke lintasan dalam dua seri sisa 1992. Tapi, ia tak mampu membendung Wayne Rainey (Yamaha) menjadi juara dunia yang di klasemen akhir hanya unggul 5 poin atas Doohan.

Pada 1993, performa pembalap Australia itu tak bisa maksimal karena kaki kanannya tak lagi efektif menggunakan rem belakang. Karena itulah Honda kemudian membuat tombol rem di stang motor agar Doohan tak lagi bergantung sepenuhnya pada kaki kanannya.

Dan, hasilnya, Doohan kemudian menjadi juara dunia 5 kali beruntun pada 1994, 1995, 1996, 1997, dan 1998. 

Bisa jadi yang diceritakan Doohan adalah bagaimana ia justru semakin jago usai kecelakaan dan dengan kondisi fisik tak lagi seutuh sebelumnya.

Yang pasti, kata Marquez, semua saran Doohan sangat menarik baginya. Akan ia coba ikuti karena yakin itu akan membantunya bangkit dari situasi buruk saat ini.

"Itu membantu saya (menjalani program rehabilitasi dan motivasi). Ia bisa dengan baik menjalani situasi yang sama. Saya seperti anak kecil di sekolah, hanya mendengarkan dan coba mengingat semua yang ia katakan," kata Marquez. (rnp)

TERKINI
Brand Kendaraan Listrik BYD, Pastikan Tampil di Ajang PEVS 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta OnePrix 2024 Palopo Sulsel : Andi Gilang Crash, Hafid Pratama Sabet Juara Kelas OP1 Expert Race 2 MotoGP Spanyol 2024 : Francesco Bagnaia Pimpin Skuad Ducati, Kuasai Podium Juara OnePrix Palopo 2024 : Andi Gilang dari ART Yogyakarta Juara OP1 Expert, Diwarnai Hujan Deras dan Red Flag